Find Us On Social Media :

Rayakan Ulang Tahun Google ke-20, Ini Perjalanan Google di Indonesia

By Adam Rizal, Jumat, 28 September 2018 | 14:00 WIB

Ilustrasi Kantor Google di Indonesia

Google merayakan hari jadinya yang ke-20, kemarin. Selama 20 tahun beroperasi di seluruh penjuru dunia, Google membawa banyak perubahan di era digital saat ini.

Bisa dikatakan, miliaran penduduk dunia bergantung pada Google dalam kehidupannya.

Hal ini sesuai data traffic Alexa, yang menempatkan Google sebagai situs nomor satu dunia yang paling banyak dikunjungi.

Ketergantungan masyarakat milenial ditimbulkan karena produk-produk yang ditelurkan Google.

Mulai dari mesin pencarian Google Search, Google Maps, Google Translate, Google Photo, asisten virtual, dan masih banyak lagi. Layanan-layanan itu pun kian hari kian canggih dan adiktif.

Lalu, bagaimana perjalanan Google di Indonesia, di negara yang memiliki 143 juta pengguna internet?

Masuknya Bahasa Indonesia

Tahun 2008, Bahasa Indonesia mulai tersedia dalam mesin alih bahasa besutan Google yakni Google Translate. Bahasa Indonesia masuk bersama jajaran bahasa lainnya, seperti Tagalog, Hebrew, dan Vietnam.

Google Transate tidak hanya mampu menerka terjemahan dalam format tulisan, namun juga dalam format suara. Dalam pembaruannya, Google Translate mulai mendukung terjemahan dengan memindai huruf dari foto.

Selain secara online, pengguna juga bisa memanfaatkan Google Translate secara offline.

Datangnya YouTube

Empat tahun berselang, tepatnya pada 2012, Google menghadirkan situs berbagi video YouTube ke Indonesia. Tak butuh waktu lama, YouTube begitu cepat digandrungi para milenial.

Hingga hari ini, Alexa mencatat YouTube sebagai situs ketiga di Indonesia yang paling banyak dikunjungi. YouTube pun menjelma menjadi peluang usaha baru dan melahirkan para konten kreator yang disebut YouTuber.

Jumlah YouTuber di Indonesia pun bertambah banyak dari waktu ke waktu.

Masuknya Bahasa Bali ke Google Search

Google menambahkan opsi Bahasa Bali di mesin pencarian tahun 2013 lalu. Bahasa Bali adalah bahasa daerah kedua setelah Bahasa Jawa yang didukung Google pada lama google.co.id. Namun Bahasa Bali tidak merambah ke Google Translate seperti Bahasa Jawa.

"Sebagai bahasa daerah yang digunakan oleh 4 juta orang, kami berharap bahasa Bali di Google akan memudahkan lebih banyak lagi pengguna internet menemukan informasi yang mereka butuhkan", jelas Head of Country Google Indonesia, Rudy Ramawy dalam keterangan tertulis.

Pengemabangan Bahasa Bali mulai dilakukan sejak tahun 2012, bekerja sama dengan yayasan Dwijendra dan BASAbali.org. Pengembangan juga dibantu 45 mahasiswa dan ahli bahasa dari Universitas Udayana, Yayasan Dwijenda, dan Balai Bahasa.

Gambar Street View dan Doodle

Tahun 2014, Google meluncurkan Google Street View ke Indonesia dan 86 negara lainnya. Google Street View menampilkan beberapa objek, termasuk lokasi wisata Indonesia seperti Candi Borobudur dan Monumen Nasional.

Selain itu, untuk ikut merayakan hari-hari khusus, Google membuat Google Doodle. Sejak pertama kali diluncurkan, Google telah membuat lebih dari 2.000 doodle di seluruh dunia.

Indonesia juga sering mendapat tema khusus Google Doodle yang dibuat oleh seniman Indonesia. Seperti tema Hari Kemerdekaan, Sumpah Pemuda, atau memperingati tokoh- tokoh penting di Indonesia.

"OK Google" Bahasa Indonesia

Google semakin mempercanggih kemampuan dalam mesin pencariannya. Tahun 2015, Google meluncurkan opsi pencarian dengan perintah suara hanya dengan menyebutkan "Ok Google".

Fitur ini juga bekerja dalam format Bahasa Indonesia, dengan menambahkan kata kunci pencarian setelah mengucapkan "Ok Google".

Bahasa Sunda di Google Translate

Tidak hanya Bahasa Indonesia dan Jawa saja yang masuk daftar Google Translate. Google juga menambah bahasa daerah lain, seperti Bahasa Sunda. Selain bisa digunakan untuk alih bahasa di Google Translate, Bahasa Sunda juga digunakan untuk mengakses mesin pencarian dan Gboard.

Sementara fitur text-to-speech yang digunakan pada smartphone Android, mulai menambahkan Bahasa Jawa yang dikembangakn Google bersama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM).

Fitur ini adalah salah satu proyek Google bernama Project Unsion, yang menambahkan 300 bahasa daerah dari seluruh dunia ke layanan text-to-speech.

Asisten Google dalam Bahasa Indonesia

Dari tahun ke tahun, Google semakin memanjakan penggunanya di Indonesia. Terutama dalam hal bahasa, demi memudahkan akses informasi. Mulai tahun 2018, Bahasa Indonesia merambah ke Asisten Google di Android.

Asisten virtual Google ini mempermudah aktivitas online pengguna sehari-hari. Seperti mengirim SMS, menyetel pengingat, meminta petunjuk arah, menyetel alarm, melakukan pencarian di Google Search, dan sebagainya.

"Kini, dengan hadirnya Asisten Google di jutaan smartphone di Indonesia, kami berharap Asisten Google akan memudahkan aktivitas para pengguna,” kata Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ulang Tahun Google ke-20, Begini Perjalanannya di Indonesia",