Find Us On Social Media :

Smart City Jember: Inilah 6 Pilar Smart City Unggulan Jember

By Adam Rizal, Rabu, 17 Oktober 2018 | 06:00 WIB

Ilustrasi Jember Fashion Carnaval 2018

Perubahan teknologi yang pesat dan jumlah populasi penduduk yang mencapai 2.4 juta membuat pemerintah Kabupaten Jember harus berbenah dan meningkatkan akselerasi kinerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Jember. 

Sebagai salah satu solusinya, pemerintah Jember cepat mengadopsi solusi smart city atau kota pintar untuk menjawab tantangan teknologi yang cepat berubah. Apalagi, Jember termasuk dalam 100 daerah di Jawa Timur dalam Gerakan Menuju 100 Smart City, satu program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

"Tidak mungkin, Jember bisa maju tanpa mengadopsi teknologi smart city. Teknologi ini akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember," kata dr Faida MMR (Bupati Jember) di Pendopo Bupati, Jember. 

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember memiliki enam strategi penting untuk mewujudkan smart city di Jember yaitu smart government, smart branding, smart farmer, smart living, smart society, dan smart environment.

Solusi smart government melahirkan ide Sijiae yang merupakan kepanjangan dari sistem informasi perizinan dalam jaringan (online). Sistem itu akan mengelola layanan perizinan di Kabupaten Jember, sehingga masyarakat bisa mendaftar secara daring dan juga mengontrol pendaftaran perizinan yang diajukannya melalui program Sijiae.

"Meskipun tidak bertemu orangnya, teknologi informasi tidak membatasi komunikasi tanya jawab antara pemohon izin dan pihak yang memproses izin," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.

Selain pelayanan, Jember juga memiliki sistem pintar pertanian dan peternakan atau smart farmer yang dapat membantu petani mengklasifikasi data tanaman dan ternak sehingga memudahkan Pemkab Jember memberikan bantuan. Apalagi, pertanian dan perkebunan menjadi sektor unggulan Jember.

"Pertanian yang modern perlu diukur dengan basis data dan perlu didukung dengan pengelolaan informasi melalui smart technology, yang diberi nama smart farmer," katanya.

Bupati Jember dr Faida MMR

Kemudian, ada smart living, yang fokus pada anak dan ibu untuk mendata ibu hamil sehingga bisa dipantau perkembangannya sampai saat bersalin tiba. Progam Smart Living menghadirkan layanan Jember Safety Center (JSC) yang akan menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi di Jember.

Faida mengakui angka kematian ibu melahirkan di Jember sangat tinggi di Jawa Timur dan saat ini ada sekitar 10.600 yang hamil di Jember. Karena itu, pemerintah Jember harus memunculkan inovasi smart city untuk menekan angka tersebut.

"Jember Safety Center akan mendata seluruh data tentang ibu hamil yang beresiko tinggi. Data-data ibu hampil itu akan terintegrasi ke dalam suatu sistem JSC yang bisa diakses oleh para dokter dan bidan bahkan pegawai desa dan kecamatan lewat smartphone android," katanya dalam ajang bimbingan teknis keempat di Jember.