Find Us On Social Media :

Smart City Morowali : Andalkan Keindahan Pariwisata Pulau Sombori

By Adam Rizal, Sabtu, 27 Oktober 2018 | 07:00 WIB

Ilustrasi smart city Morowali

Keindahan Pulau Sombori telah menjadi perbincangan banyak para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, khususnya para penikmat wisata bahari alam bawah laut.

Hanya saja aksesibiltas jalan dan infrastruktur fisik yang mendukung kegiatan kepariwisataan di Pulau yang terletak di Desa Mbokitta, Kecamatan Menui, Morowali, Sulawesi Tengah ini.

Dikenal sebagai Raja Ampat-nya Sulawesi, Sombori juga memiliki keindahan alam bawah lautnya.

Di Sombori, wisatawan akan menemukan aneka warna dan bentuk karang, serta pasir putih yang terhampar sepanjang garis pantai.

Bahkan, bila beruntung, gerombolan lumba-lumba atau hiu paus akan menjadi atraksi tersendiri yang tidak akan terlupakan.

Karena potensi wisata yang begitu besar ini, Pemerintah Kabupaten Morowali pun sangat ingin menjadikan Pulau Sombori sebagai salah satu ikon wisata yang melekat erat dengan Kabupaten Morowali.

Pasalnya, hingga saat ini, Pulau eksotis yang menjadi incaran pelancong tersebut paling sering dan mudah justru bila diakses melalui Kendari, Sulawesi Tenggara dan hampir seluruh paket wisata memberikan layanan keberangkatan muali dari Kendari.

Pembimbing teknis Smart City di Morowali

Untuk itu, Bupati Kabupaten Morowali, Drs. Taslim pun memasukkan pengembangan ifrastruktur Pulau Sombori ke dalam salah satu misi prioritas pemerintahannya.

"Kabupaten Morowali memiliki banyak sekali potensi alam, termasuk pariwisatanya. Hanya saja pengelolaannya yang masih buruk. Karena itu saya memasukkan pembenahan pariwisata ini menjadi satu dari tujuh misi pemerintahan saya,"terangnya.

Pulau Sombori ini memang sengaja dijadikan fokus program pemerintahannya agar keindahan Pulau Sombori bisa terkenal hingga setaraf internasional.

Beberapa program yang dimaksud seperti pemberian bantuan 2000 rumah bagi masyarakat miskin di wilayah Sombori untuk menjadi wilayah penyangga sekaligus berfungsi untuk fasilitas homestay untuk mendapatkan pemasukkan bagi masyarakat.

Selain untuk Pemkab juga akan melakukan pemberdayaan kuliner lokal sehingga menjadi potensi yang akan menggerakkan kegiatan ekonomi.

"Tidak ketinggalan juga aksesibilitas seperti angkutan umum dan infrastruktur jalan akan menjadi prioritas pemerintahan Kabupaten Morowali," lanjut Taslim.

Terkait infrastruktur, Taslim juga menegaskan terhadap kebutuhan akan akses listrik dan air bersih.

Saat ini, katanya lagi, hingga saat ini Pulau Sombori masih kesulitan mengakses listrik dan air bersih.

Untuk mewujudkan program ini, ia akan melakukan kerjasama antar wilayah dengan Kendari karena Sombori ini berbatasan dengan Kabupaten Konawe Utara.

Masuk Program Quick Win

Bupati Morowali

Sebagai salah satu Kabupaten yang terpilih untuk mengikuti program "Gerakan Menuju 100 Smart City" dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, maka tak heran jika Pemkab Morowali ingin menjadikan keindahan potensi alam dan wisata Pulau Sombori menjadi salah satu quick win program Smart City-nya.

Untuk mewujudkan program tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Morowali Drs. Abdurahman Topo mengatakan bahwa sehubungan dengan program Smart City, dinasnya akan bekerja keras untuk menyiapkan perangkat-perangkatnya baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Kerjasama antar dinas pun akan dilakukan mengingat kebutuhan komunikasi yang baik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat dibutuhkan demi terwujudnya Smart City Kabupaten Morowali.

"Kami punya server di sini, kami akan membantu misalnya dinas perikanan yang akan memasarkan komoditas perikanannya, kemudian pariwisata juga kami akan bantu bagaimana promosi dan akses komunikasi yang layak dengan menyiapkan perangkat jaringan telekomunikasi yang memadai," tambahnya.

Di sela-sela pelaksanaan Bimbingan teknis "Gerakan Menuju 100 Smart City" tahap 3, di Komplek Perkantoran Kabupaten Morowali pada 2 dan 3 Oktober lalu, Pembimbing Kabupaten Morowali Farid Subkhan, Praktisi dan CEO Citiasia mengakui bahwa Kabupten Morowali cukup unik. Daerah yang tertinggal secara infrastruktur, belum matang sama sekali untuk implementasi aplikasi, regulasi dan kelembagaannya. Namun potensi yang dimiliki sangat luar biasa. Mulai dari bidang pariwisata dengan Pulau Somborinya, pertambangan, perikanan, pertanian dan perkebunan.

Selain pengembangan Pulau Sombori, quick win juga memasukkan pengembangan kawasan ekonomi pesisir yang menghasilkan produk rumput laut dan perikanan. Selain itu ada pula pembenahan tata kelola persampahan serta tata kelola persampahan. Ketiga quick win ini memiliki keterikatan yang saling mendukung satu sama lain.

"Kendala atau masalah yang ada saat ini memang infrastruktur. Misalnya internet, saat ini masih belum ada Fiber Optic di Kota, jadi masih pake jaringan radio. Kemudian jaringan komunikasi mobile hanya ada telkomsel itu pun internet sering tidak jalan," tutupnya.