Kehadiran Hikvision di Indonesia terbilang serius. Terbukti dari banyaknya varian perangkat yang dihadirkan di Indonesia. Bukan hanya sebatas kamera IP, tapi juga perangkat jaringan lain, termasuk juga media penyimpanan seperti NAS (network attached storage).
Jika sebelumnya kami pernah menguji Hikvision W100, sebuah media penyimpanan portabel yang dilengkapi dengan koneksi nirkabel, kali ini kami menguji Hikvision H100, sebuah perangkat NAS yang memiliki ukuran lebih besar, serta dilengkapi dengan beragam pilihan koneksi yang membuatnya lebih fleksibel.
Hikvision H100 memiliki dimensi yang cukup kompak. Perangkat ini juga memiliki desain yang cukup bergaya dengan bentuk yang membulat dan dihiasi sebuah indikator di bagian depan sehingga cukup menarik saat diletakkan di meja kerja Anda. Kemudian, Hikvision H100 memiliki kapasitas tampung sampai 2 unit HDD atau SSD dengan ukuran 2,5 inci.
Akses tempat penyimpanan HDD atau SSD ini terletak di bagian atas. Untuk mengaksesnya, Anda hanya perlu menekan dan mengangkat tutupnya. Setiap bracket yang terpasang pun sudah menggunakan sistem toolless dengan baut yang terintegrasi. Hanya saja, Anda masih tetap harus menggunakan obeng untuk memasangkan HDD atau SSD ke bracket ini karena masih membutuhkan baut.
Hikvision H100 memiliki beberapa pilihan, baik dengan SSD yang telah termasuk ke dalam paket maupun yang tidak. Paket yang kami terima tidak dilengkapi dengan media simpan. Namun Hikvision meminjamkan satu buah SSD berkapasitas 256 GB secara terpisah.
Soal spesifikasinya, Hikvision H100 menggunakan SoC ARM Marvell Armada 3720 dan memori utama 512 MB yang cukup memadai untuk menjalankan berbagai fungsi di dalamnya. Kemudian jika Anda ingin memaksimalkan penyimpanannya, perangkat ini mampu menampung kapasitas sampai delapan terabyte.
Seperti yang kami sebutkan di awal, Hikvision H100 memiliki beragam pilihan koneksi. Sebagai NAS, Hikvision H100 memiliki koneksi LAN yang mendukung gigabit. Di samping itu, NAS ini juga menyediakan koneksi nirkabel dual band 802.11b/g/n/ac. Koneksi nirkabel tersebut memiliki kecepatan teoritis maksimal 300 Mbps pada 2,4 GHz dan 433 Mbps pada 5 GHz. Lalu, di bagian belakangnya tersedia beberapa konektor tambahan seperti port USB 2.0, USB Type-C, serta card reader. Seluruh konektor tersebut berfungsi untuk melakukan backup dari media simpan eksternal ke perangkat ini.
Untuk akses dengan perangkat mobile, Hikvision menyediakan aplikasi HikBox yang tersedia untuk Android dan iOS. Aplikasi ini menjadi gerbang utama Anda untuk mengakses file serta melakukan konfigurasi karena Hikvision H100 tidak memiliki panel kontrol web. Hikvision H100 memang lebih ditujukan untuk menyimpan data aneka perangkat mobile. Untuk mengakses file-nya dari jaringan dengan PC desktop maupun notebook, Anda lebih dulu perlu mengaktifkan fitur Samba Server.
Dengan menggunakan SSD yang dipinjamkan Hikvision, kami mendapatkan kecepatan rata-rata 55 MB/s untuk baca dan 37 MB/s untuk tulisnya. Kecepatan tersebut terasa mengecewakan mengingat kecepatannya masih berada di bawah kapasitas jaringan gigabit yang digunakannya. Hasil uji kinerja selengkapnya bisa Anda lihat pada tabel. Sementara untuk koneksi nirkabelnya, Hikvision H100 ini mampu mencatat kecepatan rata-rata sekitar 83 Mbps pada 2,4 GHz dan 180 Mbps pada 5 GHz.
Hasil uji
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR