Ditunjang penetrasi internet Meningkatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ditunjang oleh penetrasi pengguna internet mobile di Indonesia yang kisarannya kini mencapai angka 150 juta pengguna.
Google turut menuturkan jumlah engagement alias jam pemakaian internet di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah Thailand dan Brazil.
Peningkatan infrastruktur telekomunikasi dari pemerintah seperti pembangunan proyek Palapa Ring juga disebut akan turut membantu peningkatan ekonomi digital di Indonesia.
Nilai ekonomi digital Indonesia tahun ini telah mencapai angka 27 miliar dollar AS (sekitar Rp 391 triliun).
Meski demikian, dari sisi nilai Gross Merchindeise Value (GMV), ekonomi internet Indonesia saat ini masih cukup rendah, hanya mencapai 2,9 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Angka ini jauh di bawah China dan Amerika Serikat, di mana GMV Negeri Paman Sam telah mencapai 65 persen dari PDB di tahun 2016.
Sementara, dalam skala lebih besar, secara regional, ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara diperkirakan tumbuh hingga mencapai nilai 240 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.477 triliun) pada tahun 2025. Prediksi ini naik 40 miliar dollar AS dibanding estimasi sebelumnya yang dibuat tahun 2016.
"Dulu estimasinya tahun 2025 cuma 200 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.899 triliun), tapi karena kami melihat pertumbuhannya semakin bagus, kami optimis mencapai angka ini," imbuh Randy.
Tahun ini, menurut Google dan Temasek, pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara telah mencapai 72 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.042 trilun).
Angka tersebut naik 37 persen dari tahun lalu yang menyentuh angka 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 724 triliun).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR