"Dulu kami juga tidak percaya bahwa perusahaan kecil akan menjadi unicorn, tapi sekarang ternyata terjadi. Jadi jangan khawatir untuk perusahaan unicorn di Indonesia, masih ada peluang untuk menjadi decacorn," imbuh Samuele.
Dua startup lain, yakni Razer dan Sea Group juga berencana menambah dana investasi melalui skema penawaran umum perdana (IPO).
Razer telah mendaftarkan IPO ke bursa efek Hong Kong sejak November 2017 lalu, dan Sea Group telah memulai perdagangan di New York Stock Exchange pada Oktober 2017.
Tak hanya startup unicorn, lebih dari 2.000 perusahaan digital di Asia Tenggara yang memiliki nilai valuasi kurang dari 1 miliar dollar AS, mengamankan investasi hampir sebesar 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 101 triliun) dalam tiga tahun terakhir.
Google menyebut perusahaan yang memiliki valuasi antara 10 hingga 100 juta dollar AS bergerak cukup dinamis.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR