Selain meluncurkan jajaran proyektor terbarunya, BenQ juga memperkenalkan Andryanto C. Wijaya sebagai Managing Director PT BenQ Teknologi Indonesia yang baru. Dikenalkannya Managing Director baru ini untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan dan bisnis BenQ di Indonesia menjadi lebih cemerlang di masa depan.
Perkenalan ini juga sekaligus mengumumkan strategi baru BenQ sejauh ini sudah cukup mapan bermain di pasar B2C (Business to Consumer). Namun melihat peluang serta kondisi pasar di Tanah Air dalam beberapa tahun mendatang, BenQ menyatakan kesiapannya menggarap segmen B2B (Business to Business), khususnya sektor pendidikan dan korporasi. Dan Andryanto yang sudah berpengalaman di industri display visual maupun B2B selama lebih dari 20 tahun, dirasa cocok menempati posisi tersebut.
"Selama ini BenQ banyak bergerak di segmen B2C. Kini kami mencoba enhance bisnis di B2B yang fokus di dua industri di korporat dan edukasi," kata Andryanto. BenQ melihat adanya potensi pasar produk BenQ di segmen bisnis atau B2B serta sektor pendidikan yang selama ini belum dirambah secara optimal oleh banyak produsen.
"Korporasi sangat luas, apapun industrinya di zaman sekarang mereka membutuhkan smart meeting room. Jadi kalau di korporasi kami melihatnya bisnis proses secara horizontal, sementara secara vertikalnya di edukasi. Populasi anak muda akan semakin banyak dan pemerintah akan banyak invetasi di pendidikan. Dalam waktu dekat ini kami menyasar sekolah-sekolah swasta,” lanjutnya.
Diakui bahwa BenQ masih relatif baru di segmen B2B. Namun, dengan strategi diferensiasi dan komparatf yang tepat mereka yakin pangsa pasar mereka di segmen ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Saat ini BenQ memiliki raihan cukup bagus dimana berhasil memiliki market share terbesar untuk pasar proyektor 4K di kawasan Asia Pasifik yaitu sebesar 38% dan Indonesia menyumbang sebesar 50% dari market share Asia Pasifik tersebut. Untuk pasar Interactive Flat Panel (IFP), saat ini Indonesia masih berada di peringkat 4 dengan market share 12%. Hal ini dimaklumi mereka mengingat IFP baru dimulai sejak tahun lalu. Padahal IFP sendiri meraih peringkat pertama pada kuartal pertama 2018 di Australia.
"Saya optimis BenQ dapat semakin tumbuh pesat di tahun mendatang untuk bisnis proyektor maupun IFP hingga double growth. Saat ini konsumen Indonesia semakin mencari produk-produk berkualitas dibanding sekedar penawaran harga terbaik, terutama di sektor pendidikan dan korporasi," pungkasnya.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR