Google meluncurkan program pelatihan online Machine Learning Crash Course (MLCC) yang bisa diikuti secara gratis oleh para pengembang aplikasi (developer). Program ini resmi dibuka oleh Google dalam acara Google Developer Showcase di Jakarta.
"Machine Learning Crash Course adalah salah satu cara yg populer untuk memulai belajar Machine Learning," ujar Danny Ardianto, Public Policy anda Government Relation Manager Google Indonesia.
"Dibuat oleh ahli Machine Learning dari Google, kursus ini bisa membantu developer belajar tentang dasar dan ketrampilan Machine Learning untuk membantu memecahkan masalah di dunia nyata," imbuhnya.
Menurut Danny, program MLCC telah diikuti oleh dua juta orang di dunia hingga saat ini. Kursus ini telah ditranslasi ke Bahasa Indonesia, sehingga memudahkan para developer Indonesia untuk belajar Machine Learning.
Kursus MLCC Google mencakup latihan pemrograman, visualisasi yang interaktif, dan video dari pakar Machine Learning Google. Program ini merupakan langkah baru bagi Google setelah melatih 110.000 developer di Indonesia.
Target ini diklaim melebihi ekspektasi Presiden Joko Widodo yang pada tahun 2016 lalu berkunjung ke markas utama Google di California. Saat itu, Google menyanggupi untuk melatih 100.000 developer teknologi web dan mobile hingga tahun 2020.
Komitmen itu ternyata bisa dikejar dua tahun lebih cepat oleh Google. Hingga tahun 2018, Google mengklaim sudah melatih 100.000 developer asal Indonesia. Program pengembangan developer oleh Google di Indonesia memang masih terbilang baru.
"Saya datang ke Indonesia tiga tahun lalu, kami bekerja sama dengan para stakeholder, para dekan universitas, dan para mahasiswa itu sendiri", jelas William Florence, Global Head, Developer Training, Google di acara yang sama.
William pun membeberkan beberapa program Google untuk developer yang telah berjalan, seperti Faculty Training, Developer Student Club Program (DSC), dan Developer Kejar, yang ditujukan untuk membantu para developer yang ingin mendapat sertifikasi Google.
Hingga hari ini, William memaparkan bahwa Google telah menggandeng lebih dari 500 fakultas di 470 universitas di Indonesia.
Program DSC juga telah diikuti lebih dari 20.000 siswa dari 24 kota dan membentuk 59 komunitas DSC di seluruh Indonesia.
Sementara untuk program Kejar, sebanyak 17.000 developer telah berhasil menyelesaikan kursus dan 2.000 di antaranya mengambil kursus ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kombinasi antara program Faculty Training dan DSC sepertinya berhasil. Dari survey yang kami lakukan, 89 persen peserta yakin program yang mencakup ketrampilan Android ini sangat penting untuk percepatan karir mereka dan 84 persen lainnya percaya bahwa ketrampilannya meningkat setelah mengikuti kursus developer ini", ungkap William.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR