China mendesak pemerintah Kanada agar membebaskan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Meng Wanzhou.
Petinggi Huawei itu ditangkap di bandara Kanada, Minggu lalu dengan tuduhan telah melanggar penerapan sanksi ekonomi AS terhadap Iran.
Permintaan pembebasan WanZhou dilayangkan oleh China, lantaran kasus itu belum jelas duduk perkaranya.
"Kami diberikan sedikit informasi terkait penangkapan Meng Wangzhou, dan tidak mengetahui apa kesalahannya," ujar perwakilan Huawei, Chase Skinner seperti dikutip Business Insider.
Menurut pemerintah China, Wanzhou tidak melanggar hukum AS atau Kanada. Kalaupun melanggar, penyebabnya harus diinformasikan. Ditambah lagi, penahanan yang tak beralasan itu bisa melanggar hak asasi manusia.
Berdasarkan hukum yang berlaku di Kanada, seluruh penyergapan wajib diberi tahu ke pihak terduga atau ke khalayak, terkait penyebabnya.
Rumor yang beredar soal penahanan Wangzhou adalah, Kanada diminta oleh AS untuk menahannya, karena negara dengan pemerintahan yang dipimpin Donald Trump itu sudah membidik Huawei sejak konflik perdagangan AS-China memanas.
Raksasa ponsel China itu disebut sudah menjadi sasaran penyelidikan otoritas AS sejak 2016 silam, lantaran dugaan pelanggaran ekspor beberapa barang asal Amerika Serikat yang dilakukan Huawei ke Iran, dan beberapa negara lain.
Belum lagi peraturan yang dilayangkan Trump bahwa ponsel bikinan Huawei tak boleh masuk China, seakan menambah ketegangan perang dagang antara dua negeri.
Kini, wanita yang memiliki nama lain Sabrina Meng itu menghadapi sidang perdananya pada Jumat (7/12/2018) waktu setempat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR