Realme, sub-brand dari pabrikan Oppo, terbilang pemain baru di industri smartphone. Vendor ini pun baru mulai hadir di Indonesia selama dua bulan pada Oktober lalu.
Karena itulah, Realme mengaku masih belum memiliki target penjualan untuk tahun 2019 mendatang.
Untuk sementara waktu, Marketing Director Realme South East Asia Josef Wang mengatakan pihaknya akan berupanya membuat produk-produk Realme lebih akrab di telinga konsumen.
“Kami masih akan fokus di brand awareness untuk membangun pasar,” ujar Wang.
“Kami masih sangat baru di Indonesia. Saya rasa waktunya masih belum tepat untuk mengukur pangsa pasar,” lanjut Wang.
Kendati baru seumur jagung, Product Manager Realme Indonesia Felix Christian mengklaim model-model awal ponsel Realme cukup diminati konsumen Tanah Air. Felix mencontohkan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang digelar pada 11 November 2018. Ketika itu, menurut dia, Realme mampu menjual 40.000 unit perangkat dalam waktu 21 menit di e-commerce Lazada.
“Realme mencapai penjualan unit terbaik dan tercepat di saat Harbolnas,” kata Felix.
Secara keseluruhan, dalam waktu 2 bulan sejak kehadirannya, Felix menyebut Realme telah berhasil menjual sekitar 80.000 perangkat di Indonesia.
Segmen konsumen yang disasar oleh Realme adalah kalangan muda dari generasi milenial. Karena inilah, tutur Felix, Realme mengutamakan engagement secara offline dan online, termasuk lewat media sosial.
Pada pertengahan November lalu, Realme mengumumkan logo barunya yang sederhana, hanya berbentuk huruf “R”. Logo ini merupakan salah satu pendekatan Realme ke konsumen agar lebih mudah dikenal.
Realme U1
Realme resmi meluncurkan smartphone terbarunya di Indonesia, Realme U1, dalam sebuah acara di Jakarta. Realme U1 merupakan ponsel pertama di dunia yang ditenagai chip MediaTek Helio P70.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR