Grab sukses mencatatkan nilai valuasi USD 11 miliar pada tahun ini, menyusul banyaknya investasi yang mengguyur Grab dan menjadikan Grab sebagai satu-satunya startup berlabel decacorn di Asia Tenggara.
Grab pun membuka pusat R&D ke-7 di Kuala Lumpur dan berencana menambah 1.000 pekerjaan teknologi untuk mendukung upaya pengembangan.
Sebagai bagian dari rencana perusahaan pada 2019, Grab Country Head Malaysia Sean Goh mengatakan Grab akan menghadirkan lebih banyak fitur keselamatan seperti bagaimana cara mengetahui pola kebiasaan pengemudi.
"Kami memulai proyek percontohan telematika tahun ini, yang melihat pola mengemudi dari pengemudi, apakah mereka mengemudi terlalu cepat atau ngebut. Tergantung pada tingkat keparahan kasusnya, kami akan menyarankan dan memberikan driver kami tips tentang kebiasaan mengemudi mereka," seperti dilansir dari techwireasia.
Grab juga akan meningkatkan fitur keamanan bagi mitra pengemudi pada tahun depan. Grab akan mengembangkan teknologi pengenalan wajah yang akan memanfaatkan kamera smartphone untuk mengidentifikasi penumpang yang menggunakan platform tersebut.
Selain peningkatan fitur keamanan, Grab juga akan menambahkan banyak layanan yang sesuai dengan permintaan di platformnya.
Grab juga berencana mendatangkan pemimpin pasar global dan regional melalui GrabPlatform yang memungkinkan vendor untuk mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab.
Grab akan memasukan platform pemesanan hotel Booking.com, penyedia layanan kesehatan Ping An Good Doctor, dan layanan pengiriman bahan makanan Happy Fresh di platformnya pada tahun depan.
"Ada beberapa kategori di mana ada pemain yang cocok. Tetapi banyak kategori lain, kami melihat pasar yang terpecah di mana kami tahu tiga pemain teratas dari Malaysia berbeda dari tiga pemain teratas di Indonesia," ungkapnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR