Don’t judge a book by its cover sepertinya berlaku pada notebook ini. Meski fisiknya kecil, tipis, dan ringan, ternyata ia memiliki daya tahan yang kuat. Ini dikarenakan seluruh bodi menggunakan konstruksi berbasis magnesium alloy.
Dengan penggunaan material itu, ASUS ZenBook 13 UX331UAL mendapatkan sertifikasi standar militer (MIL-STD 810G) yang artinya memiliki daya tahan tinggi. Tahan terhadap suhu dingin, menahan bebat berat, maupun tahan terhadap benturan ketika jatuh, menjadi di antara keunggulannya. Dengan kemampuan tersebut, notebook ini menegaskan penggunaannya di berbagai macam kondisi paling ekstrem sekalipun.
Sebagai notebook ringkas, ASUS ZenBook 13 UX331UAL memiliki dimensi seukuran kertas A4. Notebook tersebut memiliki ketebalan hanya 13,9 milimeter dan memiliki bobot 985 gram. Bobot ini menjadikannya sebagai notebook ZenBook paling ringan yang ada di pasaran. Begitu pula dengan charger yang memiliki fisik juga cukup kecil dan praktis. Menggunakan desain unibody serta desain yang tipis, notebook bersangkutan memang tidak dirancang untuk di-upgrade komponennya.
ASUS memaksimalkan ukuran layar 13,3 inci berkat penggunaan bezel tipis yang disebut NanoEdge yang memiliki screen to body ratio sebesar 80%. Dengan resolusi Full HD, layar yang digunakan memiliki color gamut sRGB 100% yang membantu para penyunting video ataupun gambar untuk mendapatkan warna yang sesuai selain tampilan tajam. Viewing angle-nya pun luas sampai 178 derajat sehingga gambar tetap bagus meski dilihat dari berbagai sudut pandang.
Untuk kenyamanan mengetik dalam kondisi gelap, ASUS menggunakan keyboard dengan backlight yang memiliki pilihan tiga tingkat kecerahan dengan menekan tombol Fn+F4. Tombol terasa nyaman saat diketik yang memiliki jarak travel 1,4 mm. Sementara untuk touchpad masih nyaman digunakan sebagai pengganti mouse dengan dukungan berbagai gesture.
Notebook ini dipersenjatai dengan prosesor Intel Intel Core i5-8250U yang ditandem dengan memori utama sebesar 8 GB tipe LPDDR3. Dua komponen tersebut merupakan jenis hemat daya yang biasa digunakan untuk notebook berukuran ramping. Beberapa keunggulan yang didapat di antaranya tidak mudah panas. Pada pengujian stress test dari AIDA64, terlihat suhu maksimal hanya mencapai 57 derajat saat kami jalankan sampai 15 menit.
Ini pula yang membuat daya tahan baterai cukup baik. Pada pengujian menggunakan PCMark yang menyimulasikan penggunaan aplikasi produktivitas, ASUS ZenBook 13 UX331UAL mampu bertahan sampai lebih dari lima jam. Sementara saat digunakan untuk menyaksikan konten video Full HD, waktunya mampu bertahan sampai lebih dari empat jam.
Berbekal SSD, proses boot maupun shut down berlangsung cepat. Dengan kapasitas 256 GB tanpa hard disk, media simpan tersebut memang terasa kurang jika Anda banyak memiliki file berukuran besar. Media simpan eksternal pun jadi solusinya.
Untuk kinerjanya, notebook ini mampu mendapatkan skor yang cukup bagus. Paling tidak terlihat ketika kami bandingkan dengan skor pengujian notebook lain yang menggunakan spesifikasi mirip, meski sedikit lebih tinggi (lihat tabel). PCMark 8 pada skenario Work Accelerated yang menyimulasikan aplikasi produktivitas, ASUS ZenBook 13 UX331UAL mampu bekerja baik. Sementara untuk aktivitas seperti video transcoding, skor uji juga menunjukkan kinerja yang cukup kencang.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR