Perusahaan besar lain yang mengalami kebocoran data adalah Uber. Tercatat ada 57 juta informasi pribadi pengguna yang bocor.
Data tersebut adalah informasi nama dan nomor telepon dari 50 juta penumpang dan 7 juta pengemudi Uber di seluruh dunia.
Menurut Daniel, kasus kebocoran data seperti ini sejatinya dapat diminimalisasi. Caranya, pengguna dianjurkan untuk membuat kata sandi (password) yang kuat dan unik.
Pengguna pun dianjurkan untuk mengubah kata sandi secara berkala dan tidak mencantumkan informasi pribadi secara berlebihan di dunia maya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR