Industri perbankan misalnya, membutuhkan alat untuk melacak dan menganalisis data acak dari berbagai saluran seperti perangkat, touchpoint terbaru pelanggan dan arus data pihak ketiga.
Selain itu, perbankan juga mempertimbangkan sumber daya tambahan untuk mengatasi kenaikan persyaratan peraturan dan kepatuhan.
2. Mempercepat adopsi cloud secara menyeluruh
Dari awal kemunculan platform cloud, banyak CEO yang mempertanyakan risiko keamanan data serta kepatuhan terhadap regulasi.Sebenarnya, perusahaan kini dapat memilih untuk mengaplikasikan strategi Hybrid Cloud yang memungkinkan pembagian data dan aplikasi di dua domain tersebut.
Selain itu, Hybrid Cloud juga memberikan perusahaan kemampuan untuk mengukur infrastuktur on-premise mereka melalui public cloud secara mulus tanpa harus memberikan akses pusat data kepada pihak ketiga, serta tetap patuh terhadap regulasi yang berlaku.
3. Pengembangan Keterampilan Digital Tenaga Kerja
Para CEO perlu memprioritaskan pengembangan keterampilan tenaga kerja agar terjadi kesinambungan antara kemampuan pekerja dan proses transformasi.
Contohnya, tahun ini Microsoft Indonesia mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui penyediaan Digital Talent Scholarship yang memberikan kursus intensif di bidang teknologi di kampus ternama di Indonesia.
4. Menumbuhkan pola pikir digital
Menurut Peter Drucker, Culture eats technology for breakfast. Makna dari istilah ini adalah sebesar apapun pengaplikasian teknologi tidak akan mampu mentransformasi perusahaan ke arah digital secara menyeluruh apabila tidak dibarengi dengan perubahan budaya. Maksud budaya di sini adalah budaya yang menerapkan pola pikir terbuka dan menyukai eksperimen.
5. Organisasi digital ditandai dengan kepercayaan
Organisasi membutuhkan tahunan untuk membangun kepercayaan, yang ironisnya dapat dihancurkan dalam sekejap mata.
Kepercayaan merupakan hal yang krusial bagi organisasi digital yang tidak hanya rentan terhadap serangan dunia maya tetapi juga menghadapi tantangan lain seperti regulasi yang terus berubah serta ekspektasi kepatuhan etika dalam transaksi online dan penanganan data konsumen.
Sebagai navigator dalam perusahaan, CEO merupakan penanggung jawab kepercayaan pelanggan dan perlu memastikan bahwa semua unsur kepercayaan yang diantaranya keamanan, privasi, reliabilitas, transparansi, kepatuhan dan etika, semenjak awal telah tertanam pada inisiatif-inisiatif transformasi digital.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR