Operator seluler XL Axiata mengklaim saat ini telah memiliki total 54,9 juta pelanggan, di mana 43,9 juta atau 80 persen di antaranya sudah menggunakan smartphone.
Jumlah pengguna smartphone ini meningkat 15 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, pelanggan yang aktif menggunakan layanan data saat ini mencapai 82 persen dari total pelanggan.
XL Axiata masih terus fokus pada pembangunan jaringan 4G LTE di wilayah luar Jawa. Jaringan XL Axiata mencakup 400 kota/kabupaten dengan jumlah hampir 30.000 BTS 4G hingga akhir tahun 2018.
Sementara itu, jaringan 3G ditopang lebih dari 51.000 BTS. Jumlah total BTS milik XL Axiata saat ini diklaim mencapai 118.000 BTS. Peningkatan jaringan di luar Jawa berimbas pada pertumbuhan trafik dan pendapatan data.
Hasilnya, wilayah luar Jawa menjadi salah satu kontributor kunci XL Axiata. Layanan data diklaim berkontribusi besar terhadap total pendapatan XL Axiata.
Kontribusi layanan data tumbuh 80 persen per akhir 2018, meningkat dari 69 persen yang dicapai tahun sebelumnya.
Total pendapatan XL Axiata tercatat tumbuh 0,4 persen dari tahun lalu. Pencapaian ini salah satunya didukung oleh penterasi smartphone XL yang disebut meningkat 8 poin persentase menjadi 80 persen pada akhir 2018 dibanding tahun sebelumnya.
Salah satu faktor pendorongnya berasal dari program bundling "XL Xtream" yang menawarkan benefit harga terjangkau.
Program ini diklaim XL Axiata mampu mendorong migrasi pelanggan jaringan 2G ke jaringan 4G yang berujung pada pertumbuhan konsumsi layanan data.
Jaringan 2G terus dikurangi menyusul pelanggan di jaringan tersebut yang kian menurun. XL Axiata juga mencatat kerugian sebesar Rp 3,3 triliun yang disebabkan beban biaya penyusutan yang dipercepat.
Dalam keterangan resmi, setelah dinormalisasi pada akhir tahun 2018, rugi bersih XL Axiata mencapai Rp 9 miliar.
Beban penyusutan diakibatkan oleh pengurangan jaringan 2G yang telah dimatikan, dibongkar, dan usang atau tidak lagi digunakan.
XL Axiata berencana memoderenisasi jaringan dengan memperbarui sebagian besar spektrum yang sebelumnya digunakan 2G akan dialokasikan untuk 4G.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR