Ada berbagai strategi pemanfaatan virtual reality di industri retail. Kellogg's menerapkannya untuk menentukan posisi terbaik produk di gerai. Bagaimana caranya?
Virtual reality (VR) telah banyak diaplikasikan di bidang retail, khususnya untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Misalnya menyajikan produk secara virtual sehingga konsumen dapat membayangkannya sebelum dibeli. Ada pula peritel yang memanfaatkannya untuk kebutuhan pelatihan karyawan.
Menggandeng Accenture dan Qualcomm, Kellogg's bereksperimen dengan VR untuk menyusun strategi retail bagi produk-produk barunya. VR dimanfaatkan untuk menentukan posisi terbaik saat memajang produk-produk di gerai.
Proyek ini menggunakan teknologi eye-tracking yang dipasang pada headset VR untuk mempelajari reaksi pelanggan terhadap penempatan produk di gerai. Konsumen yang mengenakan headset tersebut akan “masuk” ke gerai secara virtual. Kemudian, Kellogg akan memantau gerakan mata si konsumen untuk mengetahui antara lain produk apa yang dilihat dan berapa lama.
“Saat mencoba memperkirakan di mana kira-kira produk akan ditempatkan, metodologi baru ini akan memberikan panduan yang optimal dari perspektif produk maupun kategori,” ucap Jenny McDaniels, Senior Manager, Category Strategy, Kellogg's Company, seperti dikutip dari ComputerWeekly.com.
Jenny mengatakan bahwa pendekatan ini akan menghasilkan berbagai output data yang pada gilirannya akan menghasilkan solusi menyeluruh untuk mendorong kesuksesan di sisi produk dan kategori.
Uji coba ini menggunakan software Accenture Extended Reality (XR) dan headset VR dari Qualcomm. Konsumen mengenakan headset dan bergerak di dalam gerai simulasi, mengambil dan menaruh produk di keranjang belanja, lalu membayar.
Saat proses “belanja” itu berlangsung, gerakan mata konsumen terus dipantau sehingga diperoleh data tentang perilaku konsumen saat berada di dalam toko.
Uji coba ini dilakukan untuk produk terbaru Kellogg's, Pop Tart Bites, agar tim pemasarnya dapat menempatkan produk tersebut di tempat yang tepat sehingga penjualannya diharapkan dapat meningkat.
Dari uji coba dengan teknologi itu diperoleh hasil bahwa posisi terbaik untuk produk Pop Tart Bites di toko adalah di rak bagian bawah. Padahal riset tradisional justru menyatakan bahwa pelanggan biasanya mencari barang-barang baru di rak sisi atas. Ketika dalam uji coba itu, produk terbaru Kellogg diletakkan di rak bagian bawah, penjualannya justru meningkat 18%.
Dari uji coba ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa uji secara digital ini memakan waktu dan biaya yang lebih sedikit daripada cara-cara konvensional.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR