Ada satu fitur yang berkurang pada Galaxy S10 ketimbang pendahulunya. Fitur tersebut adalah pemindai iris atau "iris scanner" yang berfungsi sebagai kunci keamanan. Fitur pemindai iris ini digunakan untuk mengenali iris mata pengguna.
Samsung pertama kali memperkenalkan fitur ini pada Galaxy Note 7 sampai Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus pada tahun lalu. Namun pada trio Galaxy S10 yang dirilis tahun 2019 ini fitur ini dihilangkan.
Mengapa demikian?
Menurut Head of IM Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, alasan fitur pemindai iris ditiadakan adalah untuk memaksimalkan tampilan layar agar bagian atasnya terlihat lebih tipis.
Menurut Denny, fitur pemindai iris membutuhkan ruang untuk sensor. Dengan ditiadakannya fitur ini, maka ruang untuk sensor tersebut bisa dimaksimalkan untuk layar.
"Karena kami ingin optimalkan layar Infinity-O. Semua ditarik ke atas. Pemindai iris itu ada sensornya dua di bagian atas, supaya layarnya jadi full maka kami cabut," kata Denny.
Kendati demikian menurut Denny, sebagai ganti pemindai iris ini Samsung menyematkan pemindai sidik jari ultrasonic untuk keamanan. Ia pun menjanjikan fitur ini juga tidak kalah aman ketimbang pemindai iris.
"Gantinya kami kasih ultrasonic fingerprint, yang gak kalah aman dari iris scanner," pungkas Denny.
Teknologi pemindai sidik jari ultrasonik ini diklaim lebih akurat dibanding pemindai sidik jari konvensional. Pasalnya teknologi ini bisa memindai sidik jari pengguna dengan pola 3D, berbeda dengan sidik jari biasa yang hanya memindai secara 2D.
Kabar ditiadakannya fitur iris scanner ini sendiri sejatinya sudah berembus sejak 2018 lalu. Samsung pertama kali mengaplikasikan teknologi ini pada Galaxy Note 7 (2016).
Sejak saat itu, lini Galaxy setelahnya yakni Galaxy S8, Galaxy Note 8 Galaxy S9 dan Galaxy Note 9 juga menggunakan teknologi yang sama. Namun penggunaan fitur keamanan ini terhenti pada lini Galaxy S10 yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR