PermataBank menggelar program PermataYouthPreneur (PYP), sebuah program pelatihan startup dengan kurikulum komprehensif di bidang kewirausahaan.
Ekonomi digital di Indonesia terus menggeliat. Menurut hasil penelitian McKinsey & Company, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 diperkirakan dapat menaikkan Produk Domestik Bruto (GDP) hingga sebesar US$150 miliar, atau mengalami kenaikan rata-rata 1,2% per tahun dalam waktu tujuh tahun kedepan.
Selanjutnya, McKinsey mencatat adanya tiga kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi digital,yaitu: 1) Kebutuhan tenaga kerja dan bakat di area digital, 2) Kebutuhan startup yang mampu mengisi kebutuhan domestik hingga peluang ekspor, 3) Kebutuhan sarana pengukuran data digital.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, dan sejalan dengan visinya untuk menjadi bank pilihan, PermataBank terus membina kemitraan dan menciptakan nilai bermakna bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karenanya, melalui program CSR yang bernama PermataHati, PermataBank kembali melaksanakan program PermataYouthPreneur (PYP), sebuah program pelatihan startup inspiratif dengan kurikulum komprehensif di bidang kewirausahaan (meliputi bisnis model, startup digital, coding dan literasi keuangan).
Program ini membidik peserta dari kalangan pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 11 dan 12 dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) selama periode dua bulan pembelajaran.
Progam PYP tahun ini mengangkat tema “Inovasi Financial Technology Menuju Industri 4.0” dan dikemas dalam bentuk diskusi dan pelatihan, modul kurikulum online serta mentoring, agar peserta mampu mengembangkan ide produk fintech masing-masing. Usai mengikuti kegiatan ini, peserta terpilih akan mendapatkan berbagai kesempatan pengembangan diri mulai dari beasiswa sekolah coding, magang, hingga inkubasi startup.
Untuk program PYP kali ini PermataBank bekerjasama dengan Arkademy dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan secara online di area Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera, jumlah peserta program PYP 2019 adalah sebanyak 130 peserta. Jumlah ini meningkat jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Jakarta dan Malang dipilih menjadi kota induk pelaksanaan program PYP 2019.
Hadir dalam acara pembukaan program PYP 2019 hari ini, Dhien Tjahajani (Director Legal & Compliances PermataBank), Abdy Salimin (Director Technology & Operations PermataBank), Sarjito (Deputi Komisioner Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK), Saryadi Guyatno, S.T., M.B.A (Kepala Subdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri PSMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), Richele Maramis (Head, Corporate Affairs PermataBank), Alfa Putra Kurnia (CEO Arkademy), dan para guru serta siswa SMK binaan PermataHati.
Di hari pembukaan, para peserta PYP 2019 akan mengikuti sesi Sharing Session StartUp Inspiratif dari beberapa narasumber diantaranya: Lidya Kusnadi (Brand Manager Amartha), Adhe Kurniawan (Tokopedia dan alumni Arkademy), Bayu Ardi Koencara (Digital Delivery PermataBank), dan Ian Rachman Dana (Juragan Receh & Best Group PermataYouthPreneur 2018 dari SMK Taruna Bakti Depok).
“Melalui program ini para peserta dapat mengembangkan kemampuannya menjadi startup digital dan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tumbuh menjadi wirausahawan digital yang sukses, siap menghadapi tantangan global dan berguna bagi masyarakat. Dan untuk pertama kalinya di tahun ini, PYP juga membuka kesempatan bagi siswa disabilitas untuk mengikuti seluruh rangkaian programdimana salah satu tim terpilih merupakan tim yang berisi dari tiga siswa SLB tuna netra,” Dhien Tjahajani (Director Legal & Compliances PermataBank) mengungkapkan harapannya.
Sementara itu Bp. Saryadi Guyatno, S.T., M.B.A (Kepala Subdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri PSMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) menyampaikan, ”Kementrian Pendidikan & Kebudayaan menyambut baik program PYP yang secara nyata memberikan penguatan kompetensi teknis dan kewirausahaan dibidang digital kepada siswa SMK. Kami memiliki keyakinan bahwa siswa SMK akan mampu menjawab tantangan perubahan teknologi digital yang muncul seiring dengan adanya revolusi industry 4.0. Kami berharap melalui program PYP akan muncul banyak talent digital dan sekaligus para digitalpreneur yang berasal dari SMK.”
“Arkademy merupakan platform belajar teknologi untuk memutus skill gap yang banyak dialami oleh siswa atau lulusan SMK. Dengan adanya PermataYouthPreneur, kami percaya bahwa gap tersebut akan lebih cepat dihilangkan dan siswa semakin siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” jelas Alfa Putra Kurnia (CEO Arkademy).
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR