Serangan ransomware terus menggila. Hal ini bisa dilihat dari data perusahaan security, Recorded Future. Sepanjang tahun 2017, jumlah ransomware sekitar 365 varian. Namun di tahun 2018, jumlahnya mencapai 1105 varian. Mayoritas ransomware memang “amatiran”, namun ransomware yang canggih dan rumit juga terus berkembang. Jika tidak hati-hati, perusahaan dapat terjebak virus ransomware yang mengancam integritas data di dalam perusahaan.
Hal inilah yang dialami Shiseido Taiwan, kantor cabang perusahaan kosmetik Shiseido Jepang. Saat terjadi wabah ransomware di tahun 2017, beberapa komputer di kantor Shiseido Taiwan ikut terjangkit. Akibatnya, beberapa data penting perusahaan pun hilang.
Untuk mencegah peristiwa itu terulang, Shiseido pun mulai mencari solusi backup data yang efisien. Setelah menyeleksi beberapa pilihan, Shiseido memilih solusi Active Backup for Business dari Synology.
Synology sendiri selama ini lebih dikenal sebagai penyedia produk NAS (Network Attached Server). Namun untuk mendukung kinerja produk NAS-nya, Synology juga menyediakan software pendukung, termasuk Active Backup for Business. Melalui software ini, data dari seluruh komputer di dalam perusahaan akan di-backup ke NAS Synology. Prosesnya berlangsung otomatis sesuai jadwal yang ditentukan (misalnya tiap Jumat sore ataupun setiap sore).
Jadi ketika sebuah komputer terinfeksi ransomware, datanya bisa langsung dipulihkan ke kondisi sebelumnya. Software Active Backup for Business ini bisa digunakan untuk empat tipe data, yaitu PC (Windows maupun Macintosh), physical server, file server, sampai virtual machine. Semua backup data dikelola dalam satu antarmuka sehingga memudahkan divisi TI di perusahaan Anda.
Yang menarik, software Active Backup for Business ini sifatnya gratis. Perusahaan tidak perlu membayar lisensi selama pengguna menggunakan NAS Synology yang kompatibel.
Irit Storage
Akan tetapi, keunggulan software backup dari Synology ini bukan cuma soal kemudahan atau lisensi yang bebas biaya. Menurut Zhang Jiao-Hao (Manager of Information System Planning Department at Shiseido Taiwan), pihaknya memilih Active Backup for Business setelah melihat banyak keunggulan yang ditawarkan. Yang utama adalah kemampuan software ini melakukan deduplication (menghilangkan file yang identik) sehingga menurunkan kebutuhan storage.
“Saat kami coba melakukan backup untuk 25 PC dan notebook, jumlah data yang seharusnya 6,5TB bisa turun menjadi 2,1 TB” ungkap Zhang. Pengurangan kebutuhan storage lebih terasa saat backup data server: dari 58TB menjadi 28TB. Dengan kata lain, software ini secara efektif menghapus data duplikat dan menghemat penggunaan ruang penyimpan sampai 54%.
Active Backup for Business juga memiliki fitur yang disebut Change Block Tracking (CBT). Fitur ini memungkinkan proses backup dilakukan untuk selisih data yang terjadi; bukan keseluruhan data. Jadi jika data di PC karyawan sudah di-backup kemarin, maka proses backup hari ini cuma untuk data yang dibuat hari ini. Walhasil, proses backup pun menjadi cepat dan efisien.
Keunggulan lain dari software Active Backup for Business ini adalah di kecepatan saat melakukan restore data. Zhang menyebut, Shiseido saat ini memiliki 55 virtual machine yang berjalan di atas VMware vSphere. Untuk melakukan restore data, waktu yang dibutuhkan hanya 15 menit. Angka ini jauh lebih cepat dibanding 6-8 jam yang dibutuhkan sebelum menggunakan solusi ini.
Kisah Shiseido Taiwan ini menunjukkan, backup data tidak cuma membuat perusahaan lebih aman dari serangan ransomware. Namun dengan solusi yang tepat, proses backup data bisa berlangsung cepat, efisien, dan tidak merepotkan.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR