Huawei tak main-main dengan ambisinya menjadi vendor ponsel nomor satu dunia, meski terganjal beberapa masalah keamanan di AS dan sekutunya.
Vendor ponsel China itu menargetkan pengapalan 250 juta unit smartphone secara global tahun ini.
Wakil Presiden Huawei Consumer Business, Zhu Ping mengatakan, salah satu pertimbangan target pengapalan itu adalah berdasar permintaan smartphone flagship anyar mereka, yakni P30 dan P30 Pro.
Di China, duo flagship tersebut mulai dijual pada 11 April kemarin, dan diklaim telah terjual dengan nilai 200 juta yuan (Rp 419 miliar) dalam waktu 10 menit. Tak hanya P30 dan P30 pro yang laris.
Lini Mate 20 series juga diklaim telah dikapalkan lebih dari 10 juta unit dalam waktu empat setengah bulan seperti dikutip Gizmo China.
Torehan penjualan yang diraih Huawei Mate 20 series ini disebut memecahkan rekor lini Mate series dan P series sebelumnya, dengan periode yang sama di China.
Tahun lalu, Huawei mengklaim telah mengapalkan 206 juta unit ponselnya dan menyumbang pendapatan hingga total 52 miliar dollar AS (Rp 732 triliun).
Lini bisnis smartphone menjadi penyumbang pendapatan terbesar Huawei. Hasil ini pun sukses membawa Huawei menggeser Apple sebagai vendor nomor dua terbesar di dunia, menurut data dari beberapa lembaga riset.
Pertengahan tahun lalu, CEO Huawei Consumer Business, Yu Chengdong juga mengatakan bahwa Huawei akan menargetkan 200 juta pengapalan smartphone, yang terdiri atas ponsel Huawei sendiri, dan sub-brand-nya, Honor.
Ia juga mengatakan akan menargetkan 300 juta pengapalan smartphone pada 2020 mendatang. Pada tahun itu, ponsel dengan koneksi 5G diprediksi akan mendongkrak penjualan Huawei.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR