Instagram berencana menghilangkan fitur Like yang muncul di bawah sebuah foto. Nantinya hanya muncul beberapa nama yang menyukai postingan tersebut, tanpa terlihat jumlahnya. Jumlahnya sendiri hanya bisa dilihat pemilik postingan tersebut.
Rencana Instagram tersebut terungkap setelah Jane Manchun Wong, developer yang sering melakukan reverse engineering terhadap fitur baru Instagram. Jane menemukan di aplikasi Instagram terbaru, tersembunyi rencana menghilangkan fitur Like tersebut.
Instagram sendiri mengkonfirmasi pihaknya memang sedang mengembangkan hal tersebut. “Kami belum mencoba [penghilangan fitur Like] saat ini, namun kami memang mencari cara untuk mengurangi tekanan kepada pengguna Instagram” ungkap juru bicara Instagram kepada TechCrunch. “Kami ingin follower fokus kepada apa yang dibagi, dan bukan berapa banyak Likes yang didapat” tambah Instagram.
Di dalam platform media sosial, Fitur Like berfungsi sebagai insentif bagi pengguna untuk menghasilkan konten sebaik-baiknya. Namun seiring perjalanan waktu, fitur Like ini justru menjadi kontraproduktif. Pengguna menjadi “tertekan” untuk mendapatkan Like sebanyak-banyaknya, sehingga menimbulkan banyak efek negatif.
BACA JUGA: Hacker Ciledug ini Diminta Bobol Akun Instagram Pacar Orang
Salah satunya adalah pengguna terdorong menampilkan konten yang kontroversial atau melanggar hak cipta demi mendapatkan Like sebanyak-banyaknya. Selain itu, jumlah Like menimbulkan suasana kompetisi yang tidak sehat, dan menimbulkan tekanan psikologis bagi pengguna. Sering terjadi kejadian ketika pengguna Instagram menghapus sebuah posting karena jumlah Like yang dianggap “memalukan”.
Dengan menghilangkan jumlah Like tersebut, Instagram berharap bisa menghapus efek negatif ini.
Segera Dilarang
Sebenarnya, bukan cuma Instagram yang berencana menurunkan efek negatif dari Like. Twitter juga berencana menghilangkan faktor “kompetisi” ini dengan menyembunyikan jumlah Retweet dan Like. Pengguna masih bisa melihat jumlah RT dan Like, namun tidak terpampang secara default seperti saat ini.
Usaha membatasi efek negatif Like di platform media sosial bahkan kini menjadi perhatian banyak negara. Salah satunya Pemerintah Inggris yang sedang menyusun aturan untuk melarang fitur yang “menggoda” pengguna untuk terus berinteraksi di media sosial, utamanya untuk pengguna di bawah umur 18 tahun.
Dengan aturan ini, fitur Like di Instagram, Facebook, dan Twitter, maupun streak di Snapchat harus dihapus. Kita tunggu saja, apakah langkah ini akan menurunkan efek negatif Like bagi pengguna media sosial.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR