Pakar di bidang teknologi informasi Onno Widodo Purbo mengungkapkan kesulitan menghitung hasil real count pemilu 2019 di situs hitung cepat kawalpilpres2019.id yaitu sulitnya pengumpulan data C1 Plano.
Salah satu kesulitannya adalah foto C1 Plano yang dikirimkan relawan tidak begitu jelas.
"Banyak yang kasih foto C1 plano yang tidak bisa terbaca tulisannya, kadang nomor TPS juga tidak kelihatan," kata Onno.
Onno mengatakan ia dan tim Kawal Pilpres mengalami kelelahan saat melakukan penghitungan suara karena tim kawalpilpres2019.id kekurangan relawan walaupun sudah sempat menjelaskan tata cara untuk bergabung kepada banyak pihak.
"Belum lagi kita kekurangan relawan, kalau bisa diberi tahu ke masyarakat untuk jadi relawan cukup install aplikasi PesanKita, klik menu kawalpilpres, klik lapor masukan foto C1 plano TPS-nya lalu data lainnya," jelasnya.
Menurut laman resmi Kawal Pilpres, syarat untuk menjadi relawan minimal berusia 17 tahun. Lalu, dapat menerima tiga prinsip Kawal Pilpres yakni Netral, Berintegritas, dan Terbuka.
Selain itu, calon relawan harus mengunduh aplikasi Mikro Kawal Pilpres 2019 yang ada di dalam aplikasi PesanKita Indonesia.
Syarat lainnya yakni relawan harus hadir di TPS terdekat sekitar pukul 14.00 WIB hingga 15.00 WIB sambil menunggu hasil perhitungan suara selesai.
Kemudian relawan mendokumentasikan hasil perhitungan yang terdapat di formulir C1 Plano yang sudah ditanda tangani petugas KPPS dan saksi-saksi.
Langkah berikutnya relawan diharuskan mengunggah foto dan memasukkan hasil perhitungan suara secara manual sebagai proses validasi melalui aplikasi Mikro Kawal Pilpres 2019.
Pada situs pantau.kawalpilpres2019.id, tim Kawal Pilpres mengumpulkan suara dari 34 provinsi di Indonesia dan suara yang ada di tiap TPS di luar negeri.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR