Obrolan santai dua sahabat ternyata bisa menjadi sebuah bisnis serius. Hal ini dialami Daniel Rannu dan Andre Indra, yang pada sebuah kesempatan sedang berbincang soal sewa-menyewa apartemen. “Waktu itu saya mewakili pemilik apartemen, sementara Ade sebagai pencari apartemen” cerita Daniel Rannu, CEO dan Co-Founder Jendela360.
Dari sisi Daniel sebagai pemilik apartemen, masalah yang sering dihadapi adalah sulitnya memasarkan unit apartemen tersebut. Yang terjadi selama ini, pemilik akan menitipkan unitnya ke agen apartemen. Akan tetapi, masih ada masalah trust issue di cara ini.
Sebagai contoh, Daniel pernah mengalami masalah saat menitipkan unit apartemennya ke salah satu agen. Setelah tak kunjung tersewa, ia iseng mengunjungi apartemen miliknya itu. Siapa nyana, ia mendapati sudah ada orang yang menempati apartemennya itu.
“Ya kacau banget kan, niatnya nitipin malah sudah ada yang tempatin. Trus saya jadi bertanya-tanya, ini benar belum tersewa atau ternyata sudah tersewa tapi tidak bilang-bilang. Atau, memang tidak disewakan supaya bisa dipakai sendiri oleh agennya itu. Jadinya, malah banyak pikiran-pikiran negatif,” terang Daniel.
Sedangkan dari sisi penyewa apartemen, masalah utama adalah minimnya informasi mengenai unit yang ditawarkan, seperti keadaan ruangan atau kelengkapan fasilitas. Belum lagi proses komunikasi dengan agen yang kurang menyenangkan.
“Karena itu, jadi kami jadi terpikir membuat satu solusi yang bisa mengatasi masalah ini, baik dari sisi pemilik maupun penyewa apartemen. Akhirnya, kami buatlah Jendela360” cerita Daniel. Pada dasarnya, Jendela360 adalah platform yang mempertemukan pemilik apartemen dengan penyewa apartemen secara seamless dengan pendekatan yang end-to-end.
Baca Juga : Enam Rekomendasi Software Game Engine Tanpa Koding Paling Populer
Virtual Tour
Saat mengunjungi situs jendela360.com, calon penyewa tinggal mencari apartemen atau lokasi yang mencari incaran Anda. Nanti akan muncul unit apartemen yang sesuai dengan pencarian tersebut, lengkap dengan harga sewa, kelengkapan unit, dan informasi penting lainnya.
Namun keunikan utama Jendela360 adalah keberadaan fasilitas 360 Virtual Tour. Dengan fitur ini, calon penyewa apartemen dapat melihat pemandangan 360 derajat dari setiap ruang di unit apartemen yang ditawarkan. Harapannya, foto 360 derajat dapat memberikan informasi yang lebih detail kepada calon penyewa, layaknya mengunjungi secara langsung apartemen tersebut.
Apartemen yang disewakan sendiri bisa bulanan atau tahunan. Namun jika harga sewa per tahun terasa berat bagi calon penyewa, Jendela360 menawarkan sistem pembayaran cicilan. Selain bekerjasama dengan bank-bank besar di indonesia, Jendela360 juga menjalin kerjasama dengan perusahaan financial technology untuk menghadirkan fasilitas ini. Dengan kata lain, cicilan bisa dilakukan dengan atau tanpa kartu kredit.
Sedangkan bagi pemilik apartemen, Jendela360 menawarkan beragam keuntungan. Contohnya apartemen yang ditawarkan akan terpampang di situs Jendela360 dan seluruh property marketplace di Indonesia. Tim Jendela360 juga akan melakukan pengambilan foto secara profesional dan menemani calon penyewa ketika ingin survei.
Semua kemudahan tersebut akan disediakan gratis oleh Jendela360. “Pemilik apartemen cukup memberikan kunci atau access card unit kepada kami dan semua proses itu kami yang tangani,” kata Daniel. Pendapatan Jendela360 sendiri didapat dari bagi-hasil ketika unit berhasil tersewakan, yang besarnya 8% dari jumlah nilai transaksi.
Meskipun Jendela360 terbilang baru, Daniel mengaku tidak kesulitan dalam mengedukasi pasar. Sampai Januari 2019 ini, lebih dari 8000 unit apartemen tersedia di situs Jendela360, lengkap dengan tampilan foto 360 derajat. Lokasi apartemen sendiri mayoritas berada di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. “Konsumen kami 90 persen berasal dari Jakarta, dengan rentang usia dari 25 hingga 35 tahun,” ujar Daniel.
Baca Juga : Great Escape: Cari Tiket Pesawat Paling Murah ke Seluruh Dunia
Bukan Sekadar Marketplace
Daniel juga menekankan, Jendela360 bukan sekadar marketplace yang fungsinya terbatas menghubungkan pemilik dan calon penyewa. “Kalau sistem marketplace, pengalaman pengguna pastinya akan putus ketika sudah dapat informasi atau kontak agen yang memasang iklan di situs itu” ungkap Daniel. “Sedangkan di Jendela360, kami menawarkan platform yang penanganannya ini dari A sampai Z. Jadi, kami memang sudah seperti agen properti,” tambah pria lulusan Universitas Atma Jaya ini.
Dari sisi teknologi, Jendela360 mengedepankan user journey yang nyaman saat calon penyewa melihat-lihat apartemen di Jendela360.com. Daniel pun memperlihatkan performa Jendela360.com yang responsif saat diakses di komputer maupun smartphone dan tablet. Daniel sendiri melihat optimasi situs Jendela360.com di PC dan mobile lebih penting dibanding menyediakan mobile apps.
“Biasanya orang mencari apartemen itu sebulan atau dua minggu sebelum hari-H mereka pindah. Berarti mereka hanya akan pakai aplikasi itu selama periode satu bulan atau jangka pendek saja. Sehabis itu, dipastikan mereka akan uninstall aplikasi setelah sudah dapat unit apartemen yang dicari,” tutur Daniel menjelaskan alasan Jendela360 belum membangun aplikasi khusus.
Untuk dapat menggunakan situs Jendela360.com, pencari apartemen juga tidak perlu melakukan pendaftaran atau memberikan data pribadi. Dengan begitu, keamanan penggunanya akan lebih terjamin.
Mengenai target, Daniel menjelaskan bahwa ada beberapa target yang ingin dicapai dalam beberapa tahun ini. “Di tahun 2019 ini kita ingin fokus melipatgandakan penjualan. Di 2020, kami rencana akan ekspansi ke luar kota yaitu Bandung dan Surabaya. Sedangkan di 2021, kita akan coba masuk ke market jual beli untuk commercial space, seperti ruko” jelas Daniel.
Baca Juga : Carsome, Startup yang Tawarkan Cara Mudah dalam Menjual Mobil Bekas
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR