Perkembangan dunia jual beli online di Indonesia yang kian pesat membuat banyak sekali startup di bidang e-commerce/marketplace yang bermunculan.
Untuk menarik banyak penggunanya, beberapa e-commerce/marketplace yang ada saat ini pun memiliki produk-produk khusus yang mereka tawarkan.
Seperti Moselo misalnya. Startup asal Tanah Air ini merupakan sebuah marketplace yang memiliki fokus produk kreatif dan buatan tangan (handmade).
Hadir dalam bentuk aplikasi mobile, produk-produk yang ada di Moselo untuk sangat tepat untuk dijadikan sebuah hadiah unik untuk orang terdekat.
Didirikan pada Agustus 2017, ada 11 kategori yang tersedia di Moselo untuk produk dan jasa kreatif mulai dari bunga, scarf, hand painted mug, gambar karikatur wajah, hingga 3D custom clay.
Saat ini, 11 kategori produk tersebut tersedia dan ditawarkan oleh lebih dari 1.500 penyedia jasa dan produk kreatif (Moselo Expert) yang sudah melalui proses kurasi.
Untuk setiap transaksi, di Moselo sendiri tersedia berbagai pilihan pengiriman dan berbagai metode pembayaran, termasuk bank virtual account, credit card, hingga GO-PAY.
Richard Fang selaku CEO Moselo, mengatakan bahwa sejak Desember 2018, Moselo mengalami peningkatan yang signifikan dari segi jumlah pengguna yang mencapai lebih dari 25.000 dan ribuan jumlah transaksi.
"Sampai saat ini, rata-rata ratusan juta rupiah tiap bulan sudah diterima oleh para Expert yang tergabung di marketplace Moselo." ujar Richard Fang.
Menurut Richard, Moselo mempunyai misi untuk membantu Expert lokal yang mayoritas masih solopreneur untuk bertransformasi menjadi bisnis kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar mereka.
“Jika 100.000 Expert membuka lowongan pekerjaan untuk 10 karyawan saja, maka 1 juta lapangan tersebut akan tercapai. Ketika itu terjadi, barulah Moselo bisa dikatakan sukses.” ungkap Richard.
“Melalui perpaduan teknologi, kreativitas, dan edukasi yang relevan, Moselo yakin bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi kreatif khususnya dalam menyambut puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang,” tambah Richard.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR