Wow! Masyarakat di wilayah pelosok Indonesia akan segera dapat menikmati akses internet broadband yang andal.
Akses ini dihadirkan oleh Teleglobal dan didukung sepenuhnya oleh layanan data terkelola milik SES Networks dan satelit SES-12. Hal tersebut diungkapkan oleh SES dalam rilisnya hari ini.
Dalam dokumen perjanjian yang terbaru dinyatakan bahwa Teleglobal bersama dengan SES Networks akan bekerja sama dalam proyek universal service obligation (USO) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui badan yang menangani USO, yakni Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Keduanya akan turut ambil bagian menjadi penyedia layanan akses internet broadband sekaligus mobile backhaul untuk 150.000 titik lokasi di seluruh pelosok negeri.
Perjanjian dengan jangka waktu lima tahun tersebut meliputi kesepakatan kontrak Teleglobal untuk menyediakan 1,3 GHz kapasitas SES-12. SES-12 merupakan salah satu High Throughput Satellite (HTS) milik SES yang menjangkau seluruh kawasan Asia Pasifik. Perjanjian tersebut disertai pula dengan opsi perpanjangan kontrak untuk jangka waktu lima tahun berikutnya.
SES GEO HTS terbesar yang menjangkau seluruh kawasan Asia Pasifik tersebut mempunyai enam beam regional serta 72 high throughput user spot beams. Satelit ini mampu menghadirkan solusi yang terjangkau bagi seluruh pelanggan dari beragam sektor, seperti penyiaran, operator content, mobile operator, penyedia layanan internet, enterprise, kemaritiman dan kedirgantaraan, hingga pemerintahan di seluruh kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Seperti disampaikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam rilisnya, bahwa pada tahun 2017, sebanyak 55 persen penduduk Indonesia telah terkoneksi dengan internet. Penetrasi internet tercatat mencapai 72% di kalangan penduduk perkotaan dan 48% di wilayah tier kedua atau semi perkotaan.
Namun demikian, masih terdapat kesenjangan yang lebar terkait angka penetrasi internet di Indonesia. Jawa masih mendominasi proporsi penetrasi internet, yakni sebesar 58% dan di Sumatera mencapai 19% dari komposisi penetrasi internet. Sementara itu, Maluku-Papua menjadi daerah di Indonesia dengan angka adopsi internet paling rendah, yakni hanya 2,5%.
Proyek bersama Teleglobal dan SES ini nantinya diharapkan dapat melengkapi dan selaras dengan pelaksanaan proyek Palapa Ring yang dipelopori oleh BAKTI dalam upayanya menyediakan infrastruktur internet broadband bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui dibangunnya jaringan kabel fiber optik bawah laut sepanjang 11.000 km yang menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia.
“Teleglobal merasa bangga telah mendapatkan kehormatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan ditunjuk sebagai salah satu provider utama untuk kebutuhan satelit pada proyek BAKTI tersebut. Kami di Teleglobal yakin bahwa konektivitas akan mampu membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat Indonesia maupun di seluruh dunia,” tutur Candra Indianto, Director, Teleglobal.
“Melalui penawaran layanan kami yang baru ini, Teleglobal berkomitmen untuk dapat menjembatani kesenjangan digital sekaligus menghadirkan layanan yang menjadi fondasi bagi sukses terwujudnya e-Government, maupun layanan-layanan esensial lainnya untuk seluruh masyarakat Indonesia. Jangkauan global yang luas, serta kepiawaian operasional SES Networks menjadikannya sebagai mitra yang tepat dalam menghadirkan konektivitas broadband berkecepatan tinggi dan yang handal hingga ke seluruh pelosok negeri,” lanjut Candra.
“Jaringan berbasis satelit sangat ideal dalam mendukung proyek USO karena kemampuannya dalam menghadirkan akses broadband dalam skala besar dan bisa digelar dengan mudah hingga ke lokasi-lokasi terpencil sekalipun, dibandingkan dengan apabila menggunakan jaringan konvensional berbasis terestrial yang acap kali mahal dan membutuhkan waktu lama untuk setiap proses penggelarannya,” tutur Imran Malik, Vice President, Global Fixed Data SES Networks.
“Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dalam terwujudnya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat ke arah yang lebih maju melalui kemitraan yang kami jalin bersama dengan Teleglobal dalam menyediakan layanan konektivitas data berperforma tinggi hingga ke seluruh wilayah di Indonesia melalui SES-12. SES-12 sendiri telah mengantongi izin hak labuh untuk beroperasi di Indonesia dan siap untuk dioperasikan segera. Layanan konektivitas internet dan mobile tidak saja mampu memberdayakan masyarakat, namun juga akan membuka seluruh potensi ekonomi dari pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini,” Imran menambahkan
Layanan baru berbasis satelit ini rencananya akan mulai digulirkan untuk 15.000 titik lokasi di Indonesia pada fase pertama dan diharapkan sudah dapat mulai memberi layanan pada kuartal ketiga tahun 2019.
Mengenai SES-12
Berlokasi di 95 derajat bujur Timur dan berada satu lokasi dengan SES-8, SES 12 menjadi solusi ideal untuk menghadirkan layanan distribusi video maupun siaran lokal. SES 12 ini memiliki high-powered wide beam yang mampu menjangkau hingga 17.000 pulau di Indonesia dan 13 spot beams yang mampu menyuguhkan kapasitas dengan throughput tinggi untuk layanan broadband yang menjangkau hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Pengoperasian SES-12 di lokasi orbit 95 derajat bujur Timur melengkapi satelit SES lain yang bertetanggaan dengannya di 108,2 derajat bujur Timur, sehingga mampu menghadirkan jangkauan yang menyeluruh dengan kapasitas yang besar untuk mendukung kebutuhan layanan siar yang tumbuh pesat di Indonesia.
SES-12 merupakan satelit GEO yang seluruhnya elektrik milik SES yang paling canggih. SES-12 mampu menghadirkan throughput yang setara dengan angka throughput yang dihasilkan dari gabungan dua satelit konvensional sekaligus. Kapasitas throughput yang tinggi, sifatnya yang hybrid, dipadukan dengan kapabilitas Digital Transparent Processor (DTP) mampu menghadirkan fleksibilitas maksimum pada sebuah satelit, sehingga mampu memenuhi seluruh kebutuhan konektivitas yang terus meningkat di tanah air, sekaligus mampu mendukung tumbuhnya bisnis di kawasan pelosok negeri sejalan dengan meriahnya ekonomi digital yang tengah dirasakan oleh Indonesia saat ini.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR