Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan jumlah masyarakat yang bertransaksi menggunakan platorm LinkAja mencapai 10 juta pengguna.
"Target 10 juta itu bukan hanya yang men-download, tapi juga bertransaksi," kata Rini.
Rini berharap LinkAja menjadi alat pembayaran digital yang tidak hanya bersaing di dalam negeri namun juga di tingkat global.
"Kita sinergi agar menjadi besar, kalau perlu menjadi 'go trans global', jadi kita menjadi salah satu pembayaran digital global," ujar Rini.
Rini mengatakan alat pembayaran digital ini dapat menjadi kebanggaan bagi Indonesia dengan memanfaatkan sinergi BUMN yang makin solid dan kuat.
Dengan sinergi itu, ia berharap LinkAja bisa menjadi alat pembayaran digital yang memudahkan bagi konsumen dan BUMN dalam memberikan layanan publik.
"Saya betul-betul menekankan, harus ada sistem pembayaran digital yang dimiliki bangsa untuk memudahkan konsumen dan BUMN," katanya.
Sebelumnya, Rini mengatakan LinkAja tidak boleh kalah bersaing dengan aplikasi layanan keuangan elektronik lain yang sudah beredar di tengah masyarakat.
Awalnya LinkAja hanya menyasar pegawai BUMN dan diharapkan juga bisa menyebar dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat Nusantara.
LinkAja juga mengincar generasi milenial yang dinilai lebih mudah dalam menyerap beragam kemajuan teknologi yang terus termutakhirkan dengan cepat.
Saat ini diperkirakan sudah mencapai hingga sekitar 25 juta aplikasi LinkAja yang telah diunduh oleh para penggunanya.
Terkait sejumlah keluhan penggunaan LinkAja, Rini menyatakan aplikasi tersebut akan terus dibenahi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR