Selain seri P, Huawei juga meluncurkan smartphone flagship melalui seri Mate. Dari sisi spesifikasi, kedua seri ini sama-sama unggulkan fitur terkini. Perbedaan terlihat dari konsep yang diusungnya. Jika seri P lebih ditujukan pada desain dan teknologi kamera, seri Mate lebih fokus pada performa dan penggunaan. Namun apakah hanya di situ saja?
Nyatanya tidak. Karena pada seri Mate ini, Huawei juga masih mengunggulkan fitur kamera. Ini terlihat pada Mate 20 (dan juga Mate 20 Pro) yang menyematkan tiga kamera utama. Tidak hanya itu, Leica sebagai produsen kamera ternama yang sebelumnya juga bekerja sama menghadirkan smartphone seri P, kembali ikut andil pada kamera di seri Mate 20.
Seri Mate 20 (bukan Pro) yang kami uji kali ini mengusung 3 kamera utama dengan resolusi masing-masing 12 MP (wide), 16 MP (ultrawide), dan 8 MP (telephoto). Tiap-tiap kamera hadir dengan panjang fokus yang berbeda-beda. Tak hanya lebih lebar dan panjang, kamera tersebut juga mampu menangkap gambar dalam jarak sangat dekat berkat fitur Super Macro yang bisa memotret sampai sedekat 2,5 cm dari objek.
Sebagai penunjang, aplikasi kamera hadir dengan fitur melimpah. Pada kamera utama, Anda misalnya bisa membuat foto dengan bokeh, baik secara otomatis maupun manual, atau mengambil foto di malam hari alias dalam kondisi cahaya minim. Mode Pro pun menyediakan pengaturan manual untuk ISO, shutter speed, exposure value, serta video. Ini masih belum termasuk beberapa pilihan skenario menarik lain seperti Slow-mo, Monochrome, AR lens, Light painting, dan Time-lapse. Anda yang ingin berkreasi lebih jauh untuk mendapatkan hasil foto kreatif, kamera utama Mate 20 menyediakan pilihan yang sangat menarik.
Kamera depannya sendiri terbilang “biasa”. Berbekal kamera tunggal dengan resolusi 24 MP yang memiliki aperture f/2,0, Mate 20 sudah bisa mendapatkan selfie yang baik, termasuk selfie dengan bokeh. Karena menggunakan notch dengan ukuran terbatas, kamera depan Mate 20 tidak dilengkapi flash. Kamera depan hanya mengandalkan cahaya dari layar saat mengambil selfie dalam kondisi cahaya minim.
Secara fisik, Mate 20 memiliki ukuran layar yang besar yaitu 6,53 inci. Namun dengan desain layar yang nyaris tanpa bezel, dimensinya tetap terasa pas di tangan. Layarnya memiliki resolusi FHD+ atau 2.244 x 1.080 piksel dengan aspect ratio 18,7:9. Masih mengusung konsep layar penuh, Mate 20 menggunakan notch dengan desain dewdrop berukuran kecil. Sementara tombol virtual berada di dalam layar yang juga bisa di tampilkan atau disembunyikan. Enaknya lagi, posisi back, home, dan recent juga bisa diatur sesuai keinginan.
Dipsenjatai dengan Kirin 980 yang merupakan SoC dengan technology node 7 nm, kinerjanya tangguh dengan efisiensi daya yang makin baik. Sebagai SoC flagship, Kirin 980 bersaing dengan flagship lainnya seperti Snapdragon 845. Hal lain yang membuat kami suka adalah daya tahan baterainya. Menggunakan PCMark for Android, hasil pengujian menunjukkan baterai Mate 20 mampu bertahan sampai 19 jam. Ini merupakan waktu paling lama selama pengujian yang pernah kami lakukan. Untuk pemakaian umum sehari-hari, baterai ini bisa bertahan melewati satu hari penuh.
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 7.1.0 - Score | 198921 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 7717 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 battery life | 19 jam 4 menit |
3DMark Android Edition 2.0.4580 - Ice Storm | Max |
3DMark Android Edition 2.0.4580 - Ice Storm Extreme | Max |
3DMark Android Edition 2.0.4580 - Ice Storm Unlimited | 33999 |
GeekBench 4.2.0 - Single Core | 3143 |
GeekBench 4.2.0 - Multi Core | 5761 |
Kesimpulan
Huawei Mate 20 bisa jadi salah satu flagship yang menarik. Selain harganya yang lebih masuk akal, kinerja serta kemampuannya juga bagus. Varian ini memang memiliki kamera utama yang lebih rendah dibanding seri Pro-nya, tetapi sudah cukup mumpuni untuk smartphone flagship.
Plus: Kinerja tangguh, tiga kamera utama dengan kemampuan baik, aplikasi kamera yang kaya fitur, desain kekinian, layar besar dengan Gorilla Glass, bisa bikin video dengan efek slow-motion sampai 960 fps, daya tahan baterai tangguh.
Minus: belum water resistant, jenis kartu memori eksternal yang didukung tidak umum.
Spesifikasi
SoC | HiSilicon Kirin 980 (dual core Cortex-A76 2,6 GHz, dual core Cortex-A76 1,92 GHz, dan quad core Cortex-A55 1,8 GHz plus Mali-G76 MP10) |
RAM | 6 GB |
Media simpan internal | 128 GB |
Selot SIM | Dual nano-SIM (dukung Nano Memory secara hibrida) |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, DLNA, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 5.0, A2DP, aptX HD, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZSS, radio FM, NFC, inframerah, USB 3.1 Type-C |
Sensor | Accelerometer, light, proximity, gyroscope, orientation, sound, magnetic, sidik jari |
Kamera | Belakang: 12 MP, f/1,8, 27 mm (wide) + 16 MP, f/2,2, 17 mm (ultrawide) + 8 MP, f/2,4, 52 mm (telephoto); dual-LED flash; video 4K @ 30 fps Depan: 24 MP, f/2,0, 26 mm; video 1.080p @ 30 fps |
Layar | 6,53″ IPS LCD 2.244 x 1.080 piksel (18,7:9), Gorilla Glass |
Baterai | Li-ion 4.000 mAh |
Dimensi/bobot | 15,82 x 7,72 x 0,83 cm/188 gr |
Sistem operasi | Android 9.0 Pie (EMUI 9.0) |
Situs | https://consumer.huawei.com/id |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp8.999.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR