Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah sedang mewacanakan tower masjid sebagai pengganti BTS.
Hal itu dikarenakan ada korelasi antara masjid dengan digital, salah satunya adalah menggunakan tower yang ada di atas masjid sebagai BTS.
"Sebetulnya kami sudah melakukan survei. Masjid itu kan ada tower-nya, itu bisa dimanfaatkan sebagai lokasi BTS," kata Rudiantara usai menghadiri acara "Prisma Fair 19TH" di Jakarta.
Menurut Rudiantara, hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik masjid ataupun operator seluler.
"Masjid bisa mendapatkan pendapatan, sementara operator seluler akan mendapatkan kemudahan. Jadi tidak perlu lagi mendapat izin lingkungan lagi dan sebagainya. Itu salah satunya, kita akan coba dorong lagi nanti," ujarnya.
Rudiantara mengaku jika ide ini sebenarnya sudah pernah menjadi wacana. Namun pihaknya akan lebih mendorong untuk bisa segera diwujudkan.
"Kita akan terus dorong terutama di Jakarta, tapi belum banyak aktivitasnya nanti kita coba dorong lagi nanti," kata Rudiantara.
Ketika ditanya masjid mana saja yang memenuhi syarat untuk menempatannya, Rudiantara menjawab, "Saya lupa tapi database-nya sudah disiapkan oleh dewan masjid. Operator bisa siapapun lah."
Pembangunan BTS di menara masjid juga dapat membantu operator seluler meningkatkan efisiensi; satu hal yang terus didorong Kemenkominfo.
Sudah jadi rahasia umum jika industri telekomukasi seluler praktis dalam kondisi tertekan. Berdasarkan data Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), pertumbuhan industri seluler di tahun 2018 adalah negatif 6,4%. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah industri seluler mencatat pertumbuhan negatif.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR