Honor 20 Pro diresmikan lewat acara peluncuran di London, Inggris, pekan ini. Rilisnya dijadwalkan pada Juli mendatang, tapi belakangan muncul informasi bahwa Honor akan menunda penjualan Honor 20 Pro.
Sebabnya, menurut sebuah laporan yang belakangan beredar, Honor ternyata belum menyelesaikan proses sertifikasi dengan Google saat pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam blacklist perdagangan.
Perusahaan yang termasuk dalam "daftar hitam" bernama entity list itu dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS. Artinya, ada kemungkinan Honor 20 Pro hadir tanpa Google Play Store atau aplikasi-aplikasi Google lainnya.
Hal tersebut tentu berpotensi mengurangi daya tariknya di mata konsumen. Pasalnya untuk mendapatkan aplikasi-aplikasi tersebut, Huawei harus melakukan perjanjian komersil bersama Google.
Hal itu tentu saja bertentangan dengan aturan pemerintah AS yang telah memasukkan nama Huawei beserta 70 perusahaan lainnya ke dalam blacklist. Daripada begitu, Honor pun dikabarkan menunda penjualan Honor 20 Pro.
Kampanye pemasarannya juga dimundurkan beberapa pekan ke akhir Juni. Masih belum ada kejelasan kapan Honor 20 Pro akan dirilis.
Ketika coba dikonfirmasi, pihak Honor hanya mengatakan akan memberitahu apabila sudah ada kepastian.
Sebagai sub-brand Huawei, Honor memang terpengaruh secara langsung oleh apapun yang terjadi pada Huawei.
Lini ponsel Honor 20 sejatinya sudah diperkenalkan pada 22 Mei 2019 kemarin di London seperti dikutip Phone Arena.
Dalam acara tersebut ada tiga seri Honor 20 yang dirilis yakni Honor 20 reguler, Honor 20 lite, dan Honor 20 Pro.
Meski ketiganya telah diperkenalkan, baru Honor 20 Lite saja yang diungkap harga serta ketersediannya kepada publik.
Honor membanderol Honor 20 Lite seharga 299 Euro atau sekitar Rp 4,8 juta. Honor 20 Lite adalah satu-satunya anggota seri ponsel Honor 20 yang sudah bisa dipesan di situs online store Honor.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR