Perang dagang Amerika Serikat (AS) vs Tiongkok menimbulkan banyak kerugian dan korban. Pemerintah AS telah memasukan perusahaan teknologi Tiongkok Huawei ke dalam daftar hitam atau blacklist.
Hal itu berarti pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang perusahaan teknologi asal AS untuk bekerja sama dengan Huawei seperti dikutip Phone Arena.
Warga Tiongkok yang terkenal cinta tanah air pun tak tinggal diam melihat AS memperlakukan Huawei semena-mena.
Warga Tiongkok mulai meninggalkan iPhone untuk menjawab rasa nasionalisnya dan meruntuhkan citra mewah iPhone di Tiongkok.
Baca Juga: Google Blokir Aplikasi Pesan Antar Ganja yang Ada di Play Store
Perusahaan riset asal AS, Canalys mengungkapkan Apple hanya mampu menjual iPhone sebanyak 6,5 juta unit saja di Tiongkok pada kuartal pertama tahun ini, turun 30 persen di banding tahun lalu.
Padahal, Apple bisa menjual 9,3 juta unit iPhone pada kuartal pertama tahun lalu. Fakta lainnya, penjualan iPhone di Tiongkok menyumbang sebesar 18 persen dari keseluruhan angka penjualan sehingga aksi 'pemboikotan' beli iPhone itu bakal menurunkan laju bisnis Apple.
Tantangan terbesar Apple saat ini adalah mengembalikan popularitas iPhone yang terus menurun di seluruh dunia, berawal dari region Tiongkok. Secara global, angka penjualan iPhone turun 9 hingga 16 juta unit pada kuartal ke-1 2019.
Pada kuartal ke-3 tahun 2018, Huawei menduduki peringkat pertama sebagai merek smartphone populer di Tiongkok, disusul oleh Vivo, Oppo dan Xiaomi.
Sementara Apple menduduki peringkat 5, meski sempat naik peringkat pada kuartal ke-4 2018 tetapi penjualan iPhone di Tiongkok menurun dibanding periode sebelumnya.
Baca Juga: Nih! Alasan Lalu Lintas di Bulan Ramadan Lebih Padat dari Biasanya
Source | : | Phone Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR