Kebijakan tersebut membuat perusahaan-perusahaan teknologi AS memutuskan kemitraan bisnisnya dengan Huawei, seperti Google, Microsoft, dan Intel.
Saat ini, Huawei dan Honor, sub-brand Huawei, sedang melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kembali ambisinya menjadi vendor ponsel nomor wahid.
"Karena situasi terbaru yang sedang terjadi (pemblokiran oleh AS), sangat dini untuk mengatakan apakah kami bisa mencapai tujuan (menjadi vendor ponsel nomor satu)," ujar Presiden Honor (Zhao Ming) saat media briefing peluncuran Honor 20 series di Shanghai.
Namun, saat ditanya soal pemangkasan produksi ponsel, Zhao mengaku tidak tahu masalah tersebut. Ia juga tidak menjawab apakah bisnis Honor mengalami kesulitan di pasar global setelah pembatasan bisnis yang dilakukan AS.
"Semua kesulitan membuat kami kuat, baik secara mental maupun tindakan," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR