Situs layanan jual-beli dalam jaringan (online) Bukalapak berbagi resep membangun perusahaan rintisan (startup) menyusul pencapaian mereka menyandang status unicorn di Indonesia pada 2018.
"Mudah-mudahan (pencapaian itu) jadi pelecut buat tim kami," kata CEO Bukalapak Achmad Zaky di Jakarta.
Sebagai salah satu startup dengan peringkat teratas di Indonesia, Zaky berpesan kepada wirausahawan muda Indonesia yang sedang merintis perusahaan berbasis teknologi untuk tidak cepat menyerah dan terus mencoba usaha meskipun berkali-kali gagal.
"Anggap kegagalan (sebagai) suatu kewajaran. Terus mencoba, gagal, coba lagi, coba terus. Nanti, akan ada gilirannya yang pas," kata Zaky.
Baca Juga: Keragaman Gender di Cybersecurity Mampu Dongkrak Pendapatan Perusahaan
Selain mental tidak takut gagal, Zaky berpesan supaya para pelaku startup rajin mencari informasi, terutama terkait bisnis mereka. "Rajin ngulik. Bisnis itu naik-turun," katanya.
Bukalapak saat ini menjadi salah satu startup kelas unicorn di Indonesia, bersama Traveloka, GOJEK, dan Tokopedia.
Pengembangan perusahaan rintisan telah menjadi tren di Indonesia yang dibuktikan dari jumlah startup yang di mana menurut situs Startup Ranking kini telah mencapai 2.079 jumlahnya di Tanah Air.
Namun, dalam buku "Mapping & Database Startup Indonesia 2018" yang diterbitkan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), tercatat 992 perusahaan rintisan di Indonesia berdasarkan verifikasi lapangan.
Baca Juga: Sampai Juni 2019, Kudo telah Memberdayakan lebih dari 2 juta Agen
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR