Pendiri dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky mengatakan penyebab tutupnya enam gerai swalayan Giant karena dampak transformasi bisnis dan tidak mempengaruhi bisnis Bukalapak sebagai sebuah e-commerce.
"Enggak lah, sebenarnya kan kuncinya itu di efisiensi. Jangan ada dikotomi antara offline dan online. Kalau offline efisien, saya pikir kompetitif ya. Jadi untuk melakukan efisiensi di offline, ya memang harus tutup toko," kata Zaky dalam konferensi pers di Jakarta.
Zaky menilai penutupan enam gerai Giant itu merupakan hal yang 'wajar'.
"Saya pikir wajar, justru kan e-commerce semakin tumbuh gila-gilaan. Saya pikir online [perusahaan rintisan e-commerce] akan tumbuh jauh lebih cepat dari offline," tuturnya.
Seperti yang diberitakan, PT Hero Supermarket Tbk memastikan bakal menutup enam gerai Giant pada 28 Juli mendatang.
Penutupan toko dilakukan sebagai dampak dari transformasi bisnis yang dilakukan perseroan.
Enam gerai Giant yang akan ditutup adalah Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.
Sebelumnya, Hero Supermarket telah lebih dulu menutup 26 gerainya pada awal tahun ini seiring dengan lesunya bisnis makanan yang dijual perseroan. Dampaknya, saat itu, 532 orang karyawan dirumahkan.
Hero memiliki banyak usaha di bidang ritel selain Giant, seperti Hero Supermarket, Guardian Health & Beauty serta IKEA.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR