Komposisi Saham
LinkAja sendiri merupakan transformasi dari uang elektronik milik PT Telkomunikasi Selular (Telkomsel), entitas anak PT Telkomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bertajuk Tcash.
Saat ini pun kepemilikan Finarya masih sepenuhnya dipegang oleh Telkomsel. LinkAja bertransfromasi sejak akhir Februari lalu dengan meleburkan Tcash dan uang elektronik berbasis server milik anggota Himbara: ecash milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unikqu punya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Tbank dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Para anggota Himbara ini kelak juga akan melakukan penyertaan modal kepada Finarya Hingga kepemilikan Telkomsel berkurang hingga 25% saja.
Sedangkan, sisanya akan dipegang oleh BRI, Bank Mandiri, dan BNI masing-masing 20%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Pertamina masing-masing 7%, dan PT Asuransi Jiwasraya 1%.
“Pemegang komposisi tetap, namun nanti kami juga akan mengundang lima BUMN lain, AP I, dan AP II, KAI, Jasa Marga, dan Garuda, nanti mereka juga akan masuk,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sejatinya sebagai perusahaan teknologi ekspansi Finarya memang membutuhkan pendanaan segar secara bertahap. Finarya pun tak menutup kemungkinan akan melakukan pencarian dana di luar BUMN.
"Lima BUMN tambahan itu hitungannya masih masuk ke series A bersama Bank Himbara dan yang lainnya tadi. Nanti mereka berlima total akan ambil 10% saham. Nah tahun depan pun kami tentu akan mulai fundraising lagi, tentu prioritasnya existing shareholder, tapi tidak memuntup kemungkinan dari piak lain,” ucapnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR