Menurut riset yang dilakukan oleh DEKA mengenai kebiasaan dan manajemen data konsumen mobile Indonesia, 81% masyarakat perkotaan di Indonesia yang menggunakan ponsel pintar setiap harinya, menilai bahwa mem-backup data adalah penting. Namun, hanya sekitar 43% yang melakukannya secara berkala setidaknya satu kali setiap bulannya. Sementara, media simpan yang paling banyak digunakan untuk melakukan backup adalah micro-SD. Padahal, untuk memasang micro-SD ke ponsel pintar, pengguna umumnya harus membuka komparteman untuk kartu memori tersebut terlebih dahulu. Nah, untuk membantu pengguna ponsel pintar di Indonesia melakukan backup secara lebih praktis, Western Digital alias WD menawarkan flash disk dengan porta ganda, yakni SanDisk Dual Drive dan SanDisk iXpand, plus aplikasi pendukungnya. Pengguna ponsel pintar "tinggal" menancapkan flash disk tersebut ke porta USB atau Lightning perangkatnya untuk melakukan backup.
Pentingnya melakukan backup makin diperkuat oleh temuan lain dari survei yang sama akan aktivitas penggunaan ponsel pintar yang dilakukan oleh respondennya. Sebanyak 93% menggunakan ponsel pintarnya untuk menyimpan kenangan dengan mengambil foto, dan sebanyak 63% menggunakan ponsel pintarnya untuk menyimpan kenangan dengan mengambil video. Kehilangan kenangan tersebut tentunya tidak diinginkan. Selain itu, kapasitas media simpan internal ponsel pintar yang terbatas membuat pengguna ponsel pintar tak jarang kehabisan ruang kosong. Mem-backup maupun memindahkan berbagai data pada media simpan internal tersebut ke media simpan lain, akan memudahkan pengguna ponsel pintar untuk mendapatkan ruang kosong yang lebih banyak. Hampir setengah, tepatnya 49%, responden memiliki ruang kosong pada media simpan internal ponsel pintarnya kurang dari 3 GB.
"Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk perangkat mobile, salah satunya adalah smartphone, dan pertumbuhannya luar biasa untuk pengguna smartphone. Memiliki smartphone bukan lagi menjadi keinginan ataupun pilihan, tapi menjadi kebutuhan," ujar Veronica Lim (Distribution Sales Manager, Western Digital Indonesia). "Kami berkerja sama, bermitra dengan DEKA, perusahaan independen, perusahaan survei independen di Indonesia, untuk mencari tahu lebih mengenai, apa sih yang menjadi kebiasaan dan kebutuhan konsumen dalam me-manage data mereka. Karena tanpa kami mengetahui dengan baik apa yang menjadi kebutuhan dan kebiasaan konsumen; ya apa yang mereka lakukan terhadap data digital mereka, bagaimana mereka menggunakan smartphone mereka; tidak akan kita bisa memberikan solusi terbaik," jelas Veronica Lim lebih lanjut.
SanDisk Dual Drive hadir dengan beberapa seri, yakni Dual Drive, Ultra Dual USB Drive 3.0, Ultra Dual Drive m3.0, Dual Drive USB Type-C, dan Ultra Dual Drive USB Type-C. Embel-embel Type-C yang melekat pada nama serinya menunjukkan penggunaan porta USB Type-C menemani porta USB Standard-A-nya. Sementara, yang tanpa embel-embel Type-C menggunakan porta micro-USB menemani porta USB Standard-A-nya. Kapasitas yang ditawarkan mulai dari 16 GB sampai 256 GB, meski pada seri tertentu hanya sampai 128 GB.
Sementara, SanDisk iXpand hadir dengan dua seri, yaitu iXpand Mini Flash Drive dan iXpand Flash Drive. Sesuai namanya, seri iXpand Mini Flash Drive memiliki dimensi yang lebih ringkas dibandingkan iXpand Flash Drive. Keduanya mengusung porta Lightning menemani porta USB Standard-A-nya. Kapasitas yang ditawarkan mulai dari 16 GB sampai 256 GB.
Adapun aplikasi pendukung yang bisa diunduh adalah SanDisk Memory Zone untuk SanDisk Dual Drive dan iXpand Drive App untuk SanDisk iXpand. SanDisk Memory Zone bisa diunduh dari Play Store dan iXpand Drive App bisa diunduh dari App Store. SanDisk Dual Drive memang ditujukan untuk ponsel pintar Android, sedangkan SanDisk iXpand untuk ponsel pintar iOS. Dengan SanDisk Memory Zone maupun iXpand Drive App, pengguna ponsel pintar bisa dengan cepat melihat kapasitas dan ruang kosong dari media simpan yang terpasang di ponsel pintar maupun kapasitas dan ruang kosong penyimpanan cloud yang dihubungkan, melakukan backup dan mengatur backup otomatis secara berkala dengan mudah, dan membersihakan aneka file dari aplikasi tertentu seperti WhatsApp dengan gampang. Pengguna misalnya bisa melakukan backup hanya dengan beberapa klik.
Survei yang dilakukan DEKA sendiri memiliki jumlah responden sebanyak 1.120 yang tersebar di enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Survei ini dilakukan dari tanggal 27 Februari 2019 sampai 11 Maret 2019 secara tatap muka dan menggunakan multistage random sampling. Adapun margin of error-nya disebutkan kurang dari 5%.