"Fitur-fitur baru itu ya sebenarnya untuk meningkatkan competitive offering mereka dari brand lain," ujar Risky beberapa waktu lalu.
Menghadapi selera pasar yang berubah, para vendor mau tidak mau harus menyesuaikan diri. Samsung, sang pabrikan ponsel nomor satu di Indonesia, misalnya, belakangan bergerak dengan merombak lini ponsel bawah dan menengahnya agar lebih menarik.
Lini Galaxy J dipangkas karena dinilai sudah kehilangan pesona di wilayah kota-kota besar, digantikan oleh Galaxy A yang menjangkau range harga Rp1 jutaan hingga Rp5 jutaan.
Ada juga Galaxy M yang khusus menyasar market online. Selvia Gofar, Senior Product Marketing Manager Samsung Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh karakter konsumen Tanah Air yang sudah lebih "pintar" dan mengalami peningkatan kebutuhan soal penggunaan ponsel.
"Sekarang smartphone di bawah Rp2 juta itu juga dirasa kurang bagi konsumen, itulah yang memicu kenapa segmen menengah jadi lebih besar," ucap Selvia.
"Karena ada kompetisi juga, makanya kami juga melakukan suatu revolusi dengan lini Galaxy A dengan banyak perubahan spesifikasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekarang," lanjutnya.
Baca Juga: Antusiasme Terhadap 5G Tinggi, Ericsson Naikkan Prediksi Serapan 5G
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR