CEO baru Indosat Ooredo, Ahmad Abdulaziz AA Al-Neama berkomentar tentang peluang keberadaan jaringan 5G di Indonesia.
Menurutnya, saat ini Indonesia masih belum siap untuk menggelar jaringan 5G dalam waktu dekat.
Ahmad tak mau buru-buru menggelar 5G di Indonesia, karena menganggap teknologi jaringan 5G di Indonesia masih terlalu dini. Pasalnya menurut Ahmad, infrastruktur dan ekosistem 5G di Tanah Air belum masif.
"Saya pengalaman menangani 5G komersial di Qatar. Indonesia? Ekosistemnya belum banyak dan siap, masih sangat terlalu dini untuk dibicarakan. Frekuensinya belum siap," kata Ahmad di kantor Indosat.
Ia pun kemudian menegaskan, oleh karena itulah Indosat saat ini ingin lebih fokus pada pemerataan jaringan 4G. Ia juga berjanji akan mempercepat perluasan jaringan generasi keempat tersebut.
"Untuk digital, kita bukan cuma butuh 5G, tapi 4G juga. Sekarang kami ingin akselerasi 4G dulu untuk prioritas," lanjut Ahmad.
Ahmad juga mengatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh operator seluler, seperti misalnya rencana bisnis untuk jaringan 5G nanti.
Ahmad sendiri mengaku bahwa ia sudah berpengalaman mengelola dan merilis jaringan 5G di Qatar.
Oleh karena itulah ia percaya diri bahwa pengalamannya di bidang 5G ini bisa diimplementasikan di Indonesia, suatu hari nanti.
"Saya punya pengalaman di 5G. Saya pimpin di grup teknologi. Saya pimpin peluncurannya, kami luncurkan 5G komersial di Qatar. Pengalaman itu sangat penting untuk dibawa," kata Ahmad.
Indosat sendiri saat ini memang tengah berupaya memperkuat dan memperluas jaringan 4G miliknya dengan target penambahan 18.000 BTS di 2019 sehingga diharapkan angka coverage population Indosat bisa menjadi 90 persen, dari yang semula sekitar 81 persen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR