Pertumbuhan aplikasi super atau super apps sangat pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, didorong hadirnya startup-startup unicorn yang menjawab segala kebutuhan masyarakat.
Belum lagi, tingkat adopsi ponsel pintar yang tinggi di Indonesia dan peningkatan kualitas dan performa jaringan internet di Indonesia.
Tingginya jumlah pengguna, maka ruang untuk monetisasi aplikasi pun semakin terbuka.
Para pengguna pun membutuhkan sebuah perlindungan keamanan supaya pengguna terhindar dari hacker yang ingin mengambil data privasi pengguna.
Studi F5 Network yang bertajuk The Curve of Convenience - The Trade-Off between Security and Convenience mengungkapkan, bahwa menggunakan aplikasi yang aman adalah hal terpenting bagi pelanggan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Hasilnya, Lebih dari setengah pelanggan di kawasan itu memprioritaskan fitur keamanan ketimbang fungsi dan kenyamanan sebuah aplikasi.
Fetra Syahbana (Country Manager Indonesia F5 Networks) mengatakan F5 Networks berperan sebagai layanan platform aplikasi yang menjembatani pengguna dengan aplikasi. Hal itu membuat F5 Networks bisa mengetahui siapa yang mengakses layanan dan alamat IP.
"Kami lebih bisa menjamin keamanan aplikasi karena kami berada di tengah-tengah. Kami bisa mengetahui serangan siber, tipe serangan dan siapa yang menyerang aplikasi. Jadi sebelum serangan menyentuh aplikasi, kami sudah bisa mengatasinya terlebih dahulu," ujarnya di Jakarta.
Keunggulan F5 Networks mampu mengamati apakah ada robot dalam lalu lintas antara user dan aplikasi, serta mencegahnya masuk ke dalam aplikasi tersebut.
Selain keamanan, F5 Networks juga memiliki keunggulan lainnya yaitu availability sehingga bisa dipakai kapan saja dan dimana saja serta kecepatan.
"Pengguna juga bisa mengamankan data dengan cara lebih bijak dalam memakai aplikasi, agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan," katanya.
Potensi Super Apps
Fetra mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya super app di Indonesia.
Jika kita lihat secara populasi, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di Asia setelah Tiongkok dan India.
Selain itu, teknologi pun semakin berkembang dari 2G sampai sekarang ada 5G, sehingga mudah digunakan kapan pun selagi dibutuhkan. Teknologi yang cepat mengundang pemakaian smartphone lebih banyak lagi.
"Pemakai mobile phone bisa mencapai atau mendekati dengan jumlah penduduk Indonesia sendiri, karena satu orang bisa punya dua smartphone," kata Fetra.
Faktor lain yang membuat super app tumbuh di Indonesia adalah manusia yang tidak ingin direpotkan dengan sejumlah aktivitas, dan lebih memilih layanan dengan tawaran kemudahan bertransaksi.
Super app sendiri bisa diartikan sebagai satu aplikasi yang memiliki banyak layanan di dalamnya, sehingga pengguna bisa melakukan berbagai macam aktivitas dalam satu waktu dan mudah digunakan. Di Indonesia, beberapa startup sudah menganggap konsep super app sebagai inovasi yang unik.
Salah satu contoh startup sukses di negara ini adalah Go-Jek, ia mendefinisikan super app sebagai layanan satu pintu yang di desain untuk menawarkan kemudahan dan efisiensi bagi penggunanya.
Go-Jek sendiri telah menyandang gelar decacorn, yaitu perusahaan yang valuasinya lebih dari USD 10 miliar.
Awalnya, Go-Jek hanya melayani pemesanan transportasi saja, sampai akhirnya ia menyediakan banyak fitur seperti layanan food delivery, bayar tagihan dan lainnya.
Sementara startup yang sudah berstatus unicorn adalah Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak juga mengadopsi strategi yang sama dengan Go-Jek.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR