Jadi, dengan adanya dua model di atas, boleh dibilang bukannya Samsung merilis Galaxy Note 10 berukuran lebih besar, tapi justru yang berukuran lebih kecil (Galaxy Note 10 reguler).
Meski ukuran badannya lebih kecil dari Galaxy Note 9, bentang layar Galaxy Note 10 reguler hampir sama lebar (6,3 inci, berbanding 6,4 inci pada Galaxy Note 9) karena layarnya lebih memenuhi bagian depan dengan menempatkan kamera selfie di lubang punch hole.
Sementara, bentang layar Galaxy Note 10+ yang memiliki ukuran fisik serupa dengan Galaxy Note 9 mencapai 6,8 inci. Screen to body ratio Galaxy Note 10 dan Note 10+ diklaim meningkat 5 persen dibanding perangkat terdahulu.
"Dibalik peningkatkan screen to body ratio itu terdapat upaya engineering yang luar biasa, memepetkan sensor, meletakan segalanya di bawah kaca, dan sebagainya," kata Denny.
Selain pertimbangan desain yang coba dibuat seringkas mungkin, Denny mengklaim bahwa kapasitas penyimpanan yang disediakan di Galaxy Note 10 sudah mampu mengakomodir berbagai keperluan.
"Memori internal 256GB lebih dari cukup untuk penyimpanan video pada umumnya, bahkan bagi yang hobi traveling, vlogging dan sebagainya," ujarnya.
Di Indonesia, Samsung Galaxy Note 10 8 GB/ 256 GB dijual dengan harga Rp 14 juta.
Sementara Galaxy Note 10+ mulai dibanderol dengan harga 16,5 juta untuk varian memori RAM 12 GB/ 256 GB dan Rp 19 juta untuk varian RAM 12GB/ 512GB.
Baca Juga: Hanya Ponsel, Regulasi Blokir IMEI Tidak Berlaku untuk Laptop
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR