Aplikasi layanan pesan instan WhatsApp dikabarkan berencana memboyong layanan pembayaran digital besutannya ke Indonesia.
Kabar ini muncul tak lama setelah Bank Indonesia meluncurkan standar QR Code pembayaran di Indonesia.
Sumber yang mengetahui hal tersebut mengatakan, perusahaan instant messenger yang bernaung di bawah Facebook itu sedang melakukan pendekatan dengan beberapa perusahaan pembayaran digital di Tanah Air.
Jika benar, Indonesia akan menjadi negara kedua yang akan merasakan layanan "dompet digital" ini setelah lebih dulu diperkenalkan di India pada 2018 namun harus ditunda oleh pemerintah setempat karena masalah regulasi.
Implementasi layanan pembayaran digital WhatsApp di Indonesia pun disebutkan akan berbeda dibanding India, dikarenakan kesulitan memenuhi regulasi terkait lisensi dompet digital.
Alih-alih menawarkan pembayaran peer-to-peer secara langsung, WhatsApp akan menggandeng penyedia layanan dompet digital lokal di Indonesia sebagaimana dihimpun Reuters.
Beberapa penyedia dompet digital Indonesia yang kabarnya sedang didekati WhatsApp adalah GoPay milik GoJek, Dana, dan Ovo milik Lippo Group.
Kesepakatan antar-perusahaan itu diperkirakan akan rampung dalam waktu dekat, menurut sumber yang enggan diungkap namanya oleh Reuters tersebut.
Tidak hanya perusahaan swasta, WhatsApp juga disebut tengah mendekati salah satu perusahaan BUMN, yakni Bank Mandiri, untuk pengadaan layanan pembayaran digital.
Kabar di atas sejalan dengan pernyataan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, yang mengatakan bahwa layanan pembayaran digital WhatsApp akan diperluas ke sejumlah negara.
Seorang juru bicara Facebook membenarkan bahwa WhatsApp memang sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah mitra keuangan potensial di Indonesia tentang layanan pembayaran.
"Namun pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan kami tidak memiliki informasi lebih lanjut untuk dibagi," ungkap sang perwakilan Facebook.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR