Ketika “cara main” sudah sama, LinkAja kini siap bersaing dengan uang elektronik yang kadung populer seperti OVO dan GoPay. Arman melihat, LinkAja memiliki modal bagus untuk berkembang, yaitu dukungan BUMN yang memiliki jaringan luas di seluruh penjuru Indonesia. LinkAja bisa memanfaatkan pengguna layanan komunikasi dari Telkom dan Telkomsel, nasabah bank dari jaringan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), atau pengguna kendaraan bermotor yang membeli BBM-nya di Pertamina.
Basis pengguna pun akan bertambah besar karena LinkAja aktif menggandeng entitas milik negara maupun swasta untuk memanfaatkan platform LinkAja. Salah satunya adalah CLI (Commuter Line Indonesia), anak perusahaan KAI yang mengelola layanan kereta commuter line. Dalam waktu dekat, pengguna commuter line dapat menggunakan LinkAja untuk melakukan pembayaran saat menggunakan layanan KRL.
Masing-masing entitas itu tidak saja membawa basis pengguna ke platform LinkAja, tetapi juga menawarkan kebutuhan mendasar sehari-hari. “Jadi pengguna pasti butuh, ada atau tidak ada diskon,” tambah Arman. LinkAja memang tetap menawarkan diskon untuk meningkatkan awareness, tetapi Arman menyebut cita-cita besar LinkAja adalah membantu yang perlu dibantu.
Sebagai contoh, LinkAja memiliki potensi besar meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat yang saat ini belum memiliki akses ke institusi finansial (unbanked). Layanan seperti LinkAja relatif lebih mudah menjangkau segmen unbanked itu seiring momentum kian besarnya jumlah pengguna ponsel pintar di Indonesia.
Sambil menunjuk kopi yang baru saja ia seruput, Arman juga menyebut masalah petani kopi di Indonesia—yang mana adalah modal. Petani kopi terpaksa menjual cepat panennya karena membutuhkan hasil penjualan untuk membiayai hidup. Padahal, jika biji kopi itu diolah dengan baik, harganya bisa lebih baik lagi.
Dalam mimpi Arman, suatu hari petani kopi itu dapat mengajukan pinjaman modal ke bank menggunakan LinkAja. Sang petani kemudian dapat mengolah kopinya dengan lebih baik, sehingga mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. “Mudah-mudahan suatu hari, LinkAja bisa membantu petani kopi ini,” pungkasnya.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR