Spotify menawarkan paket Premium for Family di mana satu akun premium bisa dipakai bersama-sama oleh banyak orang dalam satu keluarga.
Harga langganannya cuma Rp 79.000 untuk 6 orang, dibanding Rp 49.000 per orang untuk akun premium reguler.
Syaratnya hanyalah keenam orang tadi mesti tinggal di alamat yang sama alias satu atap.
Namun, karena tidak ada verifikasi alamat, banyak pengguna dilaporkan menyalahgunakannya dengan cara membagikan akun Premium for Family ke orang lain yang bukan keluarga.
Sebab inilah, belakangan Spotify mulai memverifikasi tempat tinggal dengan meminta data GPS untuk memastikan lokasi para pengguna Premium for Family.
Hal tersebut dituangkan dalam ketentuan penggunaan Premium for Family yang telah diperbarui.
"Dari waktu ke waktu, kami mungkin akan memverifikasi alamat rumah Anda untuk mengonfirmasi bahwa Anda masih memenuhi syarat (untuk Family Plan)," tulis Spotify dalam ketentuan penggunaan seperti dirangkum Quartz.
Sejumlah pelanggan Premium for Family di AS dilaporkan mulai menerima e-mail permintaan verifikasi lokasi dari Spotify.
Di dalamnya ada tombol untuk mengirim data lokasi ke Spotify, disertai ancaman bahwa akun bakal dicabut apabila alamat pengguna tidak diverifikasi.
Belum jelas seberapa sering Spotify akan inspeksi mendadak terkait alamat pengguna. Satu keluarga belum tentu satu atap Notifikasi permintaan data lokasi GPS untuk verifikasi alamat pelanggan akun Premium for Family Spotify.
Data lokasi pengguna adalah hal yang sensitif karena bisa digunakan untuk melacak keberadaan si orang bersangkutan dan membangun profilnya.
Namun, Spotify berjanji data lokasi pengguna akan diamankan dengan enkripsi dan hanya digunakan untuk satu keperluan, yakni verifikasi alamat anggota paket Premium for Family
"Begitu verifikasi alamat tempat tinggal anggota paket keluarga sudah selesai dilakukan, kami tidak menyimpan data lokasi mereka ataupun melacak lokasi mereka," sebut seorang juru bicara Spotify.
Meski demikian, metode verifikasi alamat berdasarkan lokasi GPS ini memiliki kelemahan karena berasumsi bahwa anggota keluarga pasti tinggal di bawah satu atap, padahal kenyataannya belum tentu begitu.
Misalnya, mungkin saja ada anak yang tinggal terpisah dari orang tua karena kuliah di daerah lain, atau memang beda atap karena beda orang tua. Orang-orang yang tinggal di satu alamat pun belum tentu sekeluarga.
Spotify dilaporkan telah mulai meminta verifikasi lokasi secara bertahap. Pengguna Premium for Family di AS, Jerman, dan Irlandia sudah mulai menerima permintaan untuk mengirim data lokasi GPS mereka.
Fenomena membagikan akun langganan (dalam bentuk user name dan password) ke orang lain yang sebenarnya tak berhak dikenal dengan istilah "password sharing".
Masalah penyalahgunaan ini sebenarnya bukan hanya dialami Spotify, tapi sudah umum terjadi kepada penyedia layanan berlangganan lainnya seperti Netflix hingga Amazon Prime.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR