realme 5 dan realme 5 Pro resmi dirilis dengan harga yang bisa dibilang cukup kompetitif dengan spesifikasi yang mumpuni.
Duo smartphone dengan empat kamera belakang itu dibanderol sekitar Rp 2-3 jutaan, tetapi rawan menjadi barang "gaib" karena tingginya permintaan.
realme pun menjamin ketersediaan realme 5 dan realme 5 Pro akan tetap aman di toko offline (luring) maupun online (daring).
"Karena terus terang target kita berlipat ganda dari realme 3 Pro," jelas Felix Christian, Product Manager Realme Indonesia dalam acara peluncuran realme 5 dan realme 5 Pro di Jakarta.
Felix mengklaim sejak hari perdana penjualan yang jatuh pada tanggal 21 September, unit realme 5 dan realme 5 Pro akan tersedia di seluruh saluran distribusi, baik tradisional maupun modern.
Menjaga ketersediaan barang menjadi salah satu kunci keberhasilan realme di pasar Indonesia.
Dalam kesempatan berbeda, Risky Febrian dari IDC mengatakan, banyak konsumen Indonesia yang berpaling ke realme karena Xiaomi, yang sebelumnya memiliki strategi hampir sama, dinilai kurang bisa mengontrol permintaan dan ketersediaan produk di pasaran.
"Juga spesifikasi dan desain produknya lebih kompetitif dibanding yang ditawarkan oleh Xiaomi. Sehingga konsumen banyak yang beralih ke realme," kata Risky.
Tentang keberhasilannya merangsek lima besar vendor smartphone di Indonesia, realme mengatakan akan tetap mencoba mempertahankan pencapaian ini.
Sayangnya, realme enggan mengatakan secara spesifik berapa jumlah unit realme yang telah terjual di Indonesia.
"Di Indonesia nantinya, kita akan bawa lebih banyak produk terutama di aksesoris," jelas Josef Wang, Marketing Director Realme Asia Tenggara.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR