Alibaba punya hotel? Mungkin banyak orang tidak tahu soal ini. Maklum, kita lebih sering mendengar Alibaba sebagai perusahaan e-commerce. Padahal di China sana, Alibaba terlibat di banyak jenis usaha selain e-commerce. Ambil contoh layanan perjalanan (Fliggy), logistik (Cainiao), sampai supermarket (Freshippo).
Soal hotel ini, Alibaba memang baru merintis. Dinamakan FlyZoo Future Hotel, hotel ini baru dibuka akhir 2018 kemarin dengan lokasi dekat kantor pusat Alibaba di Hangzhou, China. Melalui hotel ini, Alibaba ingin menunjukkan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan di industri perhotelan.
Secanggih apa sebenarnya Hotel FlyZoo ini? Atas undangan Alibaba, InfoKomputer berkesempatan menginap di hotel ini. Berikut adalah 10 fakta menarik yang kami dapat saat menginap di hotel canggih ini.
1. Mengapa Dinamakan FlyZoo
Ada alasan tersendiri mengapa Alibaba menamakan hotelnya FlyZoo Hotel. Selama ini, Alibaba selalu menggunakan karakter hewan sebagai logo unit bisnisnya. Nah di hotel ini, Alibaba memadukan keahlian dari seluruh unit bisnis mereka untuk menghadirkan pengalaman berbeda di sektor perhotelan. Nama “Zoo” menjadi representasi ideal dari perpaduan semua “hewan” atau unit usaha di bawah Alibaba.
2. Layar Canggih
Kecanggihan FlyZoo susah terasa saat kami memasuki hotel. Di lobi utama, terdapat layar besar yang menyambut tamu. Keunikan layar ini adalah kemampuannya mendeteksi orang di depannya. Begitu ada tamu di depan layar, layar tersebut akan berubah menjadi tulisan Welcome to FlyZoo Hotel. Foto: welcome screen
3. Check-in mandiri
Kecanggihan FLyZoo Hotel juga terasa saat melakukan check-in. Proses check-in tidak lagi melibatkan petugas, melainkan self check-in oleh tamu sendiri. Tamu dapat melakukan check-in sendiri di enam digital kiosk yang tersedia di lobi hotel. Untuk melakukan check-in, tamu diminta memindai kartu identitas (seperti paspor atau KTP untuk warga China), lalu berpose untuk diambil fotonya oleh mesin check-in itu. Setelah itu, proses check-in pun selesai dan tamu bisa langsung masuk ke kamar.
Akan tetapi, perlu dicatat jika mesin self check-in ini hanya bisa memindai paspor yang memiliki huruf China. Untuk warga asing dengan paspor huruf biasa (seperti Indonesia), proses check-in masih dilakukan secara manual oleh petugas. Menggunakan smartphone, petugas akan mencatat nomor identitas dan melakukan pemotretan.
4. Wajah sebagai kunci
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR