Memasuki tahun baru dan dekade baru, kebutuhan, perilaku, dan keinginan yang berkaitan dengan travel juga terus berubah.
Memiliki misi untuk mempermudah semua orang menjelajahi dunia, Booking.com memprediksi, di tahun 2020 akan menjadi tahun yang semakin penuh dengan eksplorasi.
Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap lebih dari 22.000 traveler di 29 market, serta wawasan dari 180 juta ulasan tamu terverifikasi, Booking.com menemukan tren travel yang akan muncul di tahun-tahun mendatang.
1. Munculnya traveler ‘kota kedua’.
Wisata kota kedua, yang berarti eksplorasi destinasi yang tidak terlalu populer akan semakin diminati. Meningkatnya kolaborasi dalam ekosistem travel juga berarti meningkatnya kampanye kesadaran dan perbaikan infrastruktur yang akan menarik pengunjung ke tempat-tempat yang belum terlalu ramai.
2. Ekspektasi tinggi terhadap teknologi.
Di tahun 2020 traveler akan lebih banyak mengandalkan teknologi untuk menentukan aspek-aspek penting dalam membuat keputusan.
Untuk memenuhi permintaan itu, di tahun 2020 akan muncul lebih banyak aplikasi dengan kecerdasan buatan yang menawarkan rekomendasi khusus tentang destinasi, tempat menginap, dan aktivitas berdasarkan preferensi dan riwayat perjalanan kita, serta faktor penting seperti cuaca dan popularitas.
Baca juga: Gen Z Utamakan Konten Visual dan Foto di Medsos untuk Tujuan Wisata
3. Slow traveling menggantikan #FOMO.
Kalau dulu banyak yang takut untuk melewatkan segala sesuatu (FOMO atau fear of missing out) dan mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus, di tahun 2020 justru sebaliknya. Banyak yang akan melambatkan perjalanannya.
Tahun depan, hampir separuh (48%) traveler berencana untuk memilih transportasi yang lebih lambat untuk mengurangi dampak lingkungan, dan enam dari 10 (61%) akan memilih untuk mengambil rute yang lebih jauh demi lebih menikmati perjalanannya.
4. Mencari liburan menyenangkan yang lengkap.
KOMENTAR