Banyak anggapan yang beredar bahwa makin besar megapiksel sebuah kamera ponsel (handphone), maka kualitas foto yang dihasilkan makin bagus.
Saat ini ponsel yang menawarkan resolusi kamera bermegapiksel tinggi makin ramai bermunculan. Sebut saja, Realme X, Samsung A80, hingga OnePlus 7 Pro yang semuanya menyematkan kamera dengan sensor 48 MP.
Sebaliknya, ponsel-ponsel premium seperti Google Pixel 4 dan Apple iPhone 11 masih bangga menggunakan kamera bersensor 12 MP.
Faktanya, anggapan megapiksel berpengaruh pada kualitas foto adalah keliru karena megapiksel hanya berpengaruh terhadap detail gambar yang dapat diambil oleh sensor kamera.
DxOMark age labs yang biasa mengukur kualitas kamera justru mengatakan kamera bersensor tinggi dapat mengganti kamera optikal zoom yang terlalu rumit untuk disematkan di badan ponsel yang memiliki ruang terbatas.
"Optikal zoom sulit untuk dimasukkan ke dalam smartphone, tetapi sensor 48 megapiksel dapat menghasilkan yang setara dengan 2x optical zoom hanya dengan memotong (cropping)," kata DxOMark Image Labs pada Digital Trends.
Satu mega piksel sama dengan satu juta piksel. Berarti, untuk satu gambar yang diambil menggunakan kamera 48MP, terdiri dari kumpulan 48 juta kumpulan piksel yang menyusunnya.
Foto yang diambil menggunakan piksel yang tinggi jika diperbesar maka kualitasnya akan jauh lebih baik dibanding dengan yang berpiksel rendah. Sebab, gambar yang dihasilkan tersebut tersusun dari piksel yang lebih rapat dan banyak.
Baca Juga: Ganti Strategi, Apple Mulai Banderol Produknya dengan Harga Terjangkau
Kelemahan?
Peningkatan megapiksel ini memang merupakan sebuah inovasi pada teknologi kamera ponsel. Namun terdapat kelemahan yang juga tak dapat dihindari.
"Sensor 48-megapiksel akan membuat file yang jauh lebih besar dan file yang dihasilkan mungkin akan delapan hingga 15 kali lebih besar dari ponsel kamera 12 megapiksel biasa," kata konsultan fotografi digital Andrew Darlow.
Source | : | Digital Trends |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR