Di balik kesuksesan Gojek yang setiap hari mampu melayani jutaan pesanan para penggunanya, faktanya tidak lepas dari peran teknologi machine learning yang ada di dalam platformnya.
Machine learning sendiri merupakan pemanfaatan algoritma yang digunakan oleh sistem komputer untuk melakukan tugas secara otomatis.
Dalam sesi diskusi di acara Gojek Xcelerate yang digelar hari ini (14/10/19), Kevin Aluwi selaku Co-Founder Gojek, mengatakan bahwa teknologi ini sudah dikembangkan Gojek untuk mendukung berbagai layanan di platformnya sejak hampir empat tahun terakhir ini.
“Machine learning membantu kami mempelajari banyak hal, mulai dari pola perilaku pelanggan dan mitra hingga kondisi lalu lintas yang menjadi insight baru bagi kami untuk menemukan berbagai pendekatan baru, bahkan rute baru, untuk senantiasa meningkatkan pengalaman pelanggan,” jelas Kevin.
Lebih lanjut, Kevin juga menjelaskan beberapa contoh implementasi teknologi machine learning yang ada di Gojek saat ini.
“Dalam proses mempertemukan mitra driver dan merchant dengan pelanggan misalnya. Gojek mengembangkan teknologi pintar berbasis machine learning yang memastikan keseimbangan antara jumlah mitra driver dengan ramainya tingkat permintaan di suatu wilayah,” kata Kevin.
“Sistem ini menguntungkan seluruh pihak, baik pelanggan yang mendapatkan penjemputan dengan lebih cepat, dan juga mitra driver yang dapat mengoptimalkan waktu bekerja, karena teknologi ini menginformasikan wilayah ramai yang berpotensi memberikan banyak order,” tambah kevin.
Baca Juga: Gelora.id: Pertemukan Para Penggiat Olahraga Luar Ruang di Perkotaan
Selain contoh tersebut, Kevin juga mencontohkan penerapan teknologi ini di GoFood. Diungkapkannya, sistem machine learning diterapkan pada proses penetapan label menu GoFood, yang awalnya dilakukan secara manual dengan memisahkan kategori hanya berdasarkan jenis makanan.
“Sekarang, sistem secara otomatis akan menyaring menu kuliner berdasarkan kategori lainnya, seperti nominal harga tertentu sampai pengelompokkan rasa manis atau asin. Sistem ini secara signifikan berpengaruh terhadap efisiensi waktu pelanggan dalam menemukan kuliner yang diinginkan, karena secara otomatis akan menampilkan menu yang dipersonalisasi sesuai preferensi dan kebiasaan setiap pelanggan,” papar Kevin.
“Hal ini juga berdampak positif pada mitra merchant GoFood, karena promosi atas menu baru di restorannya akan lebih tepat sasaran. Berkat teknologi, omzet merchant GoFood meningkat rata-rata 3,5 kali lipat sejak mereka bergabung dengan Gojek,” tambah Kevin lagi.
Masih berdasarkan penjelasan dari Kevin, diungkapkannya bahwa ada dua kunci penting yang menentukan kekuatan model machine learning, yaitu jumlah data yang tersedia untuk dianalisis dan algoritma perhitungan untuk melakukan analisis.
“Semakin banyak volume data yang masuk melalui platform Gojek memungkinkan kami untuk menganalisis data yang lebih besar dan lebih kompleks sehingga bisa menghasilkan insight yang lebih akurat. Selanjutnya, algoritma perhitungan akan semakin terlatih dengan meningkatnya volume dan kompleksitas data yang masuk. Melihat potensi besar ini pula, Gojek banyak mengalokasikan investasi untuk mengembangkan talenta yang paham machine learning untuk menciptakan lebih banyak solusi lewat teknologi,” pungkas Kevin.
Baca Juga: Ditinggal Pendukungnya, Facebook Libra Bisa Mati Sebelum Berkembang
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR