Studi ini juga mengungkapkan bahwa lebih dari setengah atau sekitar 52 persen pelaku industri keuangan di Asia Pasifik telah memulai perjalanan AI mereka.
Angka ini lebih tinggi dari jumlah rata-rata Asia-Pasifik, yang berjumlah 41 persen, menandakan bahwa sektor keuangan selangkah lebih maju dari sektor lainnya di wilayah yang sama.
Layanan keuangan, mulai dari pembayaran abonemen, penyimpanan uang hingga transaksi belanja, merupakan salah satu layanan yang dekat dengan keseharian masyarakat.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee mengungkap ekonomi digital telah menghasilkan tuntutan bagi organisasi untuk mengubah diri agar tetap relevan bagi pelanggan.
"Di Indonesia kita melihat adanya pemain baru, terutama layanan non-perbankan dalam industri keuangan yang mampu menjangkau pelanggan melalui layanan berbasis teknologi. Disrupsi ini mengharuskan pemain lama untuk tetap relevan, termasuk mengubah strategi mereka." paparnya.
Temuan studi juga mengemukakan sembilan dari sepuluh pemimpin bisnis dari industri keuangan setuju bahwa AI adalah instrumen penting bagi daya saing industri.
Meskipun begitu, tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pelaku industri keuangan mencakup kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil, sumber dan program pembelajaran, serta kepemimpinan dan perangkat analisis yang kurang memadai.
"Perusahaan masih menghadapi tantangan dalam memaksimalkan kemampuan AI untuk mempercepat perjalanan transformasi mereka. Sering kali, mereka terhalang berbagai tantangan dalam infrastruktur, keterampilan, dan budaya yang ada.", ujar Victor Lim, Vice President, Consulting Operations, IDC Asia/Pacific.
Ada enam dimensi yang berkontribusi terhadap kesiapan industri keuangan untuk menerapkan AI, termasuk strategi, investasi, budaya, kapabilitas, infrastruktur, dan data.
Kendati organisasi di industri keuangan telah memimpin dalam seluruh dimensi di kawasan Asia-Pasifik, mereka masih tertinggal dalam hal pemimpin yang paham pentingnya AI dalam area seperti kapabilitas, infrastruktur, strategi, dan budaya.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR