Sejak ditinggalkan Nadiem Makarim yang masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, Gojek menunjuk Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi sebagai pengganti. Keduanya kini menduduki pucuk kepemimpinan Gojek sebagai Co- CEO.
Secara hierarki organisasi, Andre dan Kevin berada dalam posisi yang setara. Ini adalah untuk pertama kalinya Gojek dipimpin oleh dua CEO sekaligus, dan tentu saja menimbulkan pertanyaan.
Komisaris Utama Gojek, Garibaldi Tohir atau yang akrab disapa Boy Tohir mengungkap alasan Gojek menunjuk dua pemimpin sekaligus.
Boy menganalogikan Andre dan Kevin sebagai pasangan bulu tangkis ganda putra yang bertanding di kancah dunia.
Ia menilai bahwa Andre dan Kevin memiliki karakteristik yang saling melengkapi sehingga ia pun percaya bahwa keduanya akan dapat membawa Gojek ke arah yang lebih baik.
"Kalau kita main bulu tangkis, kan ada single dan double, saya yakin kalau levelnya kelas dunia, pemain bulu tangkis sekelas Jojo disuruh tanding sama Kevin-Marcus, saya berani bertaruh pasti Jojo kalah," kata Boy.
"Kenapa? Soalnya bertanding dengan double yang compliment, yang saling mengisi dan saling melengkapi. Saya melihat mereka berdua ini saling mengisi," lanjutnya.
Boy juga menitipkan pesan kepada Andre dan Kevin, serta menyatakan akan tetap melakukan pengawasan serta memberi saran untuk Gojek. Andre Soelistyo sendiri telah menjabat sebagai Presiden Gojek sejak 2016 lalu.
Andre bergabung pada 2016 dari firma investasi Northstar Group yang berinvestasi di Go-Jek pada 2015. Andre juga pernah bekerja di startup fintech Kartuku sebelum bergabung dengan Gojek. Seperti diketahui, Gojek mengakuisisi Kartuku pada 2017.
Sementara Kevin Aluwi merupakan rekan Nadiem saat mendirikan GoJek pada lima tahun lalu. Kevin saat ini menjabat sebagai Chief Information Officer Go-Jek. Sebelumnya, Kevin juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer Gojek pada periode 2014-2016.
Baik Andre Soelistyo maupun Kevin Aluwi keduanya sama-sama memiliki posisi di dewan direksi GoJek.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR