Bulan Mei 2017 menjadi tanggal bersejarah bagi DANA. Pasalnya pada tanggal tersebut layanan dompet digital DANA mulai dibentuk.
Berawal dengan jumlah karyawan 10-15 orang, kemudian pada Juli di tahun yang sama, karyawan DANA bertambah menjadi 70 orang. Pada tahun itu pula menurut Vincent Iswara (CEO dan co-Founder DANA), DANA mulai menerapkan (7) tujuh culture untuk diterapkan para DANAm8s (sebutan untuk karyawan DANA).
Tujuh culture itu pula yang menurut Vincent mampu membuat DANA bertumbuh dari sisi jumlah karyawan. Hal ini wajar, pasalnya saat InfoKomputer diberi kesempatan untuk berkeliling di kantor pusat DANA di Jakarta, suasananya terlihat nyaman dan fleksibel. Apalagi mayoritas DANAm8s adalah milenial (84%).
Terhitung sejak resmi dirilis pada Maret 2018, pertumbuhan DANAm8s melonjak hingga 300%. Tingkat turn over DANA pun tergolong kecil, hanya 4,5%. Vincent membeberkan 100% talenta-talenta yang ada di DANA adalah lokal.
Berikut ini adalah 7 culture yang diterapkan DANA pada DANAm8s:
1. Integritas. Pengguna menitipkan uangnya di DANA, untuk itulah para DANAm8s juga harus punya etika.
2. Terbuka terhadap perubahan. Tidak terpaku pada kondisi saat ini saja karena teknologi akan terus berubah dan berkembang.
3. Daya tangguh. DANAm8s harus memiliki mental ressilient atau tangguh terhadap perubahan dan perkembangan.
4. Mengutamakan konsumen. Sebagai penyedia layanan yang menyimpan uang konsumen, DANAm8s tentu harus mengutamakan kenyaman konsumen.
5. Kerjasama tim. Setiap DANAm8s sadar bahwa tiap org punya kemampuan yang berbeda-beda sehingga kerjasama adalah yang utama.
6. Berorientasi pada hasil. Selain proses, DANAm8s juga dituntut berorientasi pada hasil maupun inovasi-inovasi terbaru.
7. Rendah hati. DANAm8s harus memiliki sifat rendah hati untuk mau menerima perubahan, perkembangan dan kelebihan maupun kekurangan tim, sehingga terwujud kerjasama yang solid.
Vincent menuturkan, sebagai perusahaan teknologi lokal di bidang finansial, pihaknya sangat percaya pada kompetensi SDM lokal dan yakin bahwa mereka mampu berkembang hingga memiliki kompetensi global.
"DANA memberikan kesempatan dan memberdayakan talenta-talenta muda Indonesia agar mampu berkontribusi optimal untuk penguatan kompetensi Indonesia di percaturan dunia, khususnya melalui industri digital," pungkas Vincent.
KOMENTAR